MEMEK LEZAT
CERITA 22
Aku Janda Kesepian
Ceritaku ini berawal ketika di usiaku yang masih terbilang muda, 19 tahun, papaku waktu itu menjodohkan aku dengan seorang pemuda yang usianya 10 tahun lebih tua dari aku dan katanya masih ada hubungan saudara dengan keluarga mamaku.
Memang usiaku saat itu sudah cukup untuk berumah tangga dan wajahku juga tergolong lumayan, walaupun badanku terlihat agak gemuk mungkin orang menyebutku bahenol, namun kulitku putih, tidak seperti kebanyakan teman-temanku karena memang aku dilahirkan di tengah-tengah keluarga yang berdarah Cina-Sunda, papaku Cina dan mamaku Sunda
asli dari Bandung. Sehingga kadang banyak pemuda-pemuda iseng yang mencoba merayuku. Bahkan banyak di antara mereka yang bilang bahwa payudaraku besar dan padat berisi sehingga banyak laki-laki yang selalu memperhatikan buah dadaku ini saja. Apalagi bila aku memakai kaos yang agak ketat, pasti dadaku akan membumbung tinggi dan mancung. Tetapi sampai aku duduk di kelas 3 SMA aku masih belum memiliki pacar dan masih belum mengenal yang namanya cinta.
Sebenarnya dalam hatiku aku menolak untuk dijodohkan secepat ini, karena sesungguhnya aku sendiri masih ingin melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi. Namun apa daya aku sendiri tak dapat menentang keinginan papa dan lagi memang kondisi ekonomi keluarga saat itu tidak memungkinkan untuk terus melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi. Karena ke-3 orang adikku yang semua laki-laki masih memerlukan biaya yang cukup besar untuk dapat terus bersekolah. Sementara papa hanya bekerja sebagai pegawai swasta biasa. Maka dengan berbagai bujukkan dari keluarga terutama mamaku aku mengalah demi membahagiakan kedua orangtuaku.
Begitulah sampai hari pernikahan tiba, tidak ada hal-hal serius yang menghalangi jalannya pernikahanku ini dengan pemuda yang baru aku kenal kurang dari dua bulan sebelumnya. Selama proses perkenalan kamipun tidak ada sesuatu hal yang serius yang kami bicarakan tentang masa depan karena semua sudah diatur sebelumnya oleh keluarga kedua belah pihak. Maka masa-masa perkenalan kami yang sangat singkat itu hanya diisi dengan kunjungan-kunjungan rutin calon suamiku setiap malam minggu. Itupun paling hanya satu atau dua jam saja dan biasanya aku ditemani papa atau mama mengobrol mengenai keadaan keluarganya. Setelah acara resepsi pernikahan selesai seperti biasanya kedua pengantin yang berbahagia memasuki kamar pengantin untuk melaksanakan kewajibannya.
Yang disebut malam pengantin atau malam pertama tidak terjadi pada malam itu, karena setelah berada dalam kamar aku hanya diam dan tegang tidak tahu apa yang harus kulalukan. Maklum mungkin karena masih terlalu lugunya aku pada waktu itu. Suamiku pada waktu itupun rupanya belum terlalu “mahir” dengan apa yang disebut hubungan suami istri, sehingga malam pertama kami lewatkan hanya dengan diraba-raba oleh suami. Itupun kadang-kadang aku tolak karena pada waktu itu aku sendiri sebenarnya merasa risih diraba-raba oleh lelaki. Apalagi oleh lelaki yang “belum” aku cintai, karena memang aku tidak mencintai suamiku. Pernikahan kami semata-mata atas perjodohan orang tua saja dan bukan atas kehendakku sendiri.
Barulah pada malam kedua suamiku mulai melancarkan serangannya, ia mulai melepas bajuku satu per satu dan mencumbu dengan menciumi kening hingga jari kaki. Mendapat serangan seperti itu tentu saja sebagai seorang wanita yang sudah memasuki masa pubertas akupun mulai bergairah walaupun tidak secara langsung aku tunjukkan ke depan suamiku. Apalagi saat ia mulai menyentuh bagian-bagian yang paling aku jaga sebelumnya, kepalaku bagaikan tak terkendali bergerak ke kanan ke kiri menahan nikmat sejuta rasa yang belum pernah kurasakan sebelumnya.
Kemaluanku mulai mengeluarkan cairan dan sampai membasahi rambut yang menutupi vaginaku. Suamiku semakin bersemangat menciumi puting susu yang berwarna merah muda kecoklatan dan tampak bulat mengeras mungkin karena pada saat itu aku pun sudah mulai terangsang. Aku sudah tidak ingat lagi berapa kali ia menjilati klitorisku pada malam itu, sampai aku tak kuasa menahan nikmatnya permainan lidah suamiku menjilati klitoris dan aku pun orgasme dengan menyemburkan cairan hangat dari dalam vaginaku ke mulutnya.
Dengan perasaan tidak sabar, kubuka dan kuangkat lebar kakiku sehingga akan terlihat jelas oleh suamiku lubang vagina yang kemerahan dan basah ini. Atas permintaan suami kupegang batang kemaluannya yang besar dan keras luar biasa menurutku pada waktu itu. Perlahan-lahan kutuntun kepala kemaluannya menyentuh lubang vaginaku yang sudah basah dan licin ini. Rasa nikmat yang luar biasa kurasakan saat kepala penis suamiku menggosok-gosok bibir vaginaku ini. Dengan sedikit mendorong pantatnya suamiku berhasil menembus keperawananku, diikuti rintihanku yang tertahan.
Untuk pertama kalinya vaginaku ini dimasuki oleh penis laki-laki dan anehnya tidak terasa sakit seperti yang seringkali aku dengar dari teman-temanku yang baru menikah dan menceritakan pengalaman malam pertama mereka. Memang ada sedikit rasa sakit yang menyayat pada saat kepala penis itu mulai menyusup perlahan masuk ke dalam vaginaku ini, tetapi mungkin karena pada waktu itu aku pun sangat bergairah sekali sehingga aku sudah tidak perduli lagi dengan rasa sakitnya. Apalagi saat suamiku mulai menggosok-gosokkan batang penisnya itu di dalam vaginaku, mataku terpejam dan kepalaku hanya menengadah ke atas, menahan rasa geli dan nikmat yang tidak dapat aku ceritakan di sini.
Sementara kedua tanganku memegang tepian ranjang yang berada di atas kepalaku. Semakin lama goyangan pinggul suamiku semakin cepat diikuti dengan desahan nafasnya yang memburu membuat nafsuku makin menggebu. Sesekali terdengar suara decak air atau becek dari lubang vaginaku yang sedang digesek-gesek dengan batang penis suamiku yang besar, yang membuatku semakin cepat mencapai orgasme yang kedua. Sementara suami masih terus berpacu untuk mencapai puncak kenikmatannya, aku sudah dua kali orgasme dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sampai akhirnya suamiku pun menahan desahannya sambil menyemburkan cairan yang hangat dan kental dari kepala penisnya di dalam lubang vaginaku ini.
Belakangan baru aku ketahui cairan itu yang disebut dengan sperma, maklum dulu aku tergolong gadis yang kurang gaul jadi untuk hal-hal atau istilah-istilah seperti itu aku tidak pernah tahu. Cairan sperma suamiku pun mengalir keluar dari mulut vaginaku membasahi sprei dan bercampur dengan darah keperawananku. Kami berdua terkulai lemas, namun masih sempat tanganku meraba-raba bibir vagina untuk memuaskan hasrat dan gairahku yang masih tersisa. Dengan menggosok-gosok klitoris yang masih basah, licin dan lembut oleh sperma suamiku, aku pun mencapai orgasme untuk yang ketiga kalinya.
Luar biasa memang sensasi yang aku rasakan pada saat malam pengantin itu, dan hal seperti yang aku ceritakan di atas terus berlanjut hampir setiap malam selama beberapa bulan. Dan setiap kali kami melakukannya aku selalu merasa tidak pernah puas dengan suami yang hanya mampu melakukannya sekali. Aku membutuhkannya lebih dari sekali dan selalu menginginkannya setiap hari. Entah apa yang sebenarnya terjadi dalam diriku sehingga aku tidak pernah bisa membendung gejolak nafsuku. Padahal sebelum aku menikah tidak pernah kurasakan hal ini apalagi sampai menginginkannya terus menerus. Mungkinkah aku termasuk dalam golongan yang namanya hypersex itu?
Setelah 2 tahun kami menikah aku bercerai dengan suamiku, karena semakin hari suamiku semakin jarang ada di rumah, karena memang sehari-harinya ia bekerja sebagai manajer marketing di sebuah perusahaan swasta sehingga sering sekali ia keluar kota dengan alasan urusan kantor. Dan tidak lama terdengar berita bahwa ia memiliki istri simpanan. Yang lebih menyakitkan sehingga aku minta diceraikan adalah istri simpanannya itu adalah bekas pacarnya yang dulu, ternyata selama ini dia pun menikah denganku karena dipaksa oleh orang tuanya dan bukan karena rasa cinta.
Tak rela berbagi suami dengan wanita lain, akhirnya aku resmi diceraikan suamiku. Sakit memang hati ini seperti diiris-iris mendengar pengakuan suami tentang istri simpanannya itu, dengan terus terang dia mengatakan bahwa dia lebih mencintai istri simpanannya yang sebetulnya memang bekas pacarnya. Apalagi katanya istri simpanan suamiku itu selalu dapat membuat dirinya bahagia di atas ranjang, tidak seperti diriku ini yang selalu hanya minta dipuaskan tetapi tidak bisa memuaskan keinginan suamiku, begitu katanya.
Lima tahun sudah aku hidup menjanda, dan kini aku tinggal sendiri dengan mengontrak sebuah rumah di pinggiran kota Jakarta. Beruntung aku mendapat pekerjaan yang agak lumayan di sebuah perusahaan swasta sehingga aku dapat menghidupi diriku sendiri. Belakangan ini setiap malam aku tidak dapat tidur dengan nyenyak, sering aku baru bisa tertidur pulas di atas jam 03.00 pagi. Mungkin dikarenakan pikiranku yang sering ngelantur belakangan ini. Sering aku melamun dan membayangkan saat-saat indah bersama suamiku dulu.
Terkadang sering pula aku membayangkan diriku bermesraan dengan seorang teman kerjaku, sehingga setiap malam hanya onani saja yang dapat kulakukan. Tidak ada keberanian untuk menceritakan hal ini kepada orang lain apalagi pada teman-teman kerjaku, bisa-bisa aku diberi julukkan yang tidak baik di kantor. Hanya dengan tanganku ini kuelus-elus bibir vaginaku setiap malam sambil membayangkan bercumbu dengan seorang laki-laki, terkadang juga kumasukkan jari telunjukku agar aku dapat lebih merasakan kenikmatan yang pernah kualami dulu.
Para netters sekalian, aku memberanikan diri menceritakan hal seperti di atas kepada Anda semua mungkin karena didorong oleh perasaan yang sangat tak tertahankan lagi saat ini. Dan mungkin ada di antara anda yang dapat membantu dan mungkin akan menjadi jodohku kelak. Aku harap Anda tidak hanya terobsesi dengan ceritaku di atas.
Mamaku Diperkosa.
Aku adalah seorang lelaki berusia 16thn dan memiliki naluri seks yang lumayan tinggi.Aku 2 bersaudara dan tinggal bersama mamaku dikota medan sejak sekitar 6 bulan lalu.Papa dan mama tinggal terpisah karena pekerjaan.Papa tinggal di-Riau sementara kakaku tinggal di bandung dan sedang kuliah.5bulan lalu terakhir kali keluarga kami mengumpul dirumah mama yang tidak terlalu besar ini.Sejujurnya,ada 1 alasan kenapa mama dan papa tinggal terpisah.Mama adalah seorang wanita karir yang telah berusia 52 tahun dan memiliki pangkat yang tinggi diperusahaan jepang.Jangan salah,walau telah berusia mama masih terlihat cantik dan memiliki tubuh yang tetap segar.Bahkan mama sempat diwawancarai oleh beberapa majalah wanita karena kecantikanya itu.Suatu kebiasaan mama adalah berolahraga 5-15 ment seusai subuh.Itulah yang membuatnya tampak segar.Alasan kenapa papa dan mama hidup terpisah adalah karena papa kurang suka melihat mama pulang malam karena kerja.Tak jarang mereka cek-cok.Secara diam-diam mama mengatur kepindahanya kekota medan ini.Beberapa temanku yang pernah berkunjung kerumah sempat berpikir kalau mamaku adalah istri muda ayahku.Tapi setelah kujelaskan,mereka mengerti dan dengan jujur berkata”sumpah,mama lu cantik banget..kayak bidadari…coba itu jadi istri bapak gua,udah habis gua kent*t”kata seorang temanku,rocy.
Karena kedekatanku dengan rocy,kubiarkan rocy memandangi tubuh mama hingga puas bahkan ia menyemprotkan maninya di cd-nya.Hingga suatu hari,aku berikan rocy video hasil rekamanku ketika mama mandi.Ia sangat berterima kasih dan dengan bahagia ia menonton video ibuku yang bugil dari ujung rambut sampai ujung kaki.Bola matanya seakan mau lepas ketika melihat vagina mamaku yang ditumbuhi bulu-bulu jembut yang lumayan lebat.Hingga videoku belum habis ia kembali menyemprotkan maninya di cd-nya.Lama-kelamaan hubunganku dengan rocy semakin dekat.Suatu hari,ketika kami sedang nonton bokep bareng.Rocy memberiku sesuatu yang sangat penting.Dengan takut iya mengatakan padaku
“bro…lu ikutin kata gua..besok kita cabut sekolah…mama lu dalam bahaya..lu harus cepat nolongin dia…”.
“bahaya kenapa?”tanyaku dengan serius hingga mempause film bokep yang sedang kami putar.”iya..2 hari yang lalu,gua pergi main kerumah bang adul,bang adul itu anak dari bos mama lu…om nando orang batak itu,dia pengen bawa mama lu ke kebunnya”kata rocy.”trus kenapa?”tanyaku masih belum mengerti.”om nando bakal ngent*t paksa mamalu,karena mamalu hampir buat om nando dipecat dan bang adul sendiri yang memberi saran sama papanya agar tante ely(mamaku) diperkosa aja..lu tau kan bapak ma anak sama gilanya,maklum om nando kan sudah menduda sejak 5 tahun lalu”kata rocy yang membuat jantungku mau putus.”gimana caranya roc?lu harus bantuin gua”kataku sedikit keras.”tenang bro,kita ini sahabat,gua pasti nolong lu kok…besok naik mobil gua kita ikutin kemana mereka pergi…pokoknya lu tenang aja,tapi”rocy menghentikan pembicaraan.”kita gak bisa nolong nyokap lu,kita cuma bisa nonton…om nando gak sendirian,banyak anak buahnya yang berbadan besar..”kata rocy yang kembali membuatku bingung.”udah la bro,lu relax aja…gua tetep bantu lo kok…tu denger mama lu pulang…dah matikan komputernya”kata rocy.Setelah menyusun rencana kami keluar dari kamar.”tante rocy pulang ya”pamit rocy kepada mamaku sambil mencium tanganya yang putih mulus.Sejenak kupandang wajahnya yang cantik.
Setelah mengantar rocy sampai pagar,aku masuk kerumah dan mandi.Selesai mandi aku makan malam dengan mama.Kupandang tubuh mama yang malam itu dibalut daster tanpa lengan.Sungguh-sungguh menawan,gumanku dalam hati.Selesai makan,mama mengaku capek dan langsung tidur begitu juga denganku.Esok harinya,aku berangkat lebih dulu dan menunggu rocy disimpang jalan.Ketika aku pamit mamaku hanya dengan memakai bh dan cd dikamarnya.Aku cium tanganya dan pipinya.”pergi berangkat sekolah dulu ma ya”kataku.”ya hati-hati ya..”jawab mama.AKu sempat mencolek payudaranya yang berbalut bh hitam.”ich genit kamu..”kata mama dengan senyuman dan tanganya memukul lembut pundaku.Di simpang jalan,rocy sudah menunggu.Aku masuk kedalam mobil rocy.Kami menunggu sampai mobil om nando lewat.Hanya berselang 10 mnt,mobil fortuner silver lewat.Kami mengikuti mobil yang berisi om nando dan anaknya adul.Dari kejauhan,kami melihat mobil itu berhenti didepan rumah dan supir mobil itu turun dan membukakan pintu belakang untuk mama.Pagi itu mama terlihat cantik dan sexy dengan mengenakan jas biru dengan daleman tank top putih dan rok biru se-betis.Dengan menenteng tas warna hitam mama masuk kedalam mobil silver itu.
Lalu,kami mengikuti mobil fortuner itu.Dan rocy memang benar teman sejatiku.Ia mengetahui tempat yang dituju oleh om nando yang berjarak 70km dari kota kami.Singkat cerita,rocy memarkirkan mobilnya tepat didepan sebuah kedai kecil disamping sebuah jalan sempit yang hanya bisa dilalui 1 mobil.Kami lebih dulu sampai ketimbang om nando dan bang adul.”lokasinya berada didalam jalan ini,ayo kita masuk sebelum mereka masuk”kata rocy.Rocy mengaku pernah dibawa bang adul kesini dan ia hafal betul tempat ini.Ternyata kedatangan rocy disambut dengan para pekerja kebun om nando.Dengan uang 100rb kepada sang ketua keamanan kami mendapat tempat yang strategis,yaitu disebuah pos yang letaknya tak jauh dari sebuah rumah kecil ditengah kebun yang luas ini.Dari pos ini,kami bisa melihat dengan jelas semuanya.Dan hanya berselang beberapa menit mobil fortuner yang membawa mamaku tiba.Para pekerja yang berjumlah sekitar 20org ini bergerumun 5 mtr dari mobil ini.
Dan pintu mobil itu terbuka.Pertama bang adul yang bertubuh besar turun dari pintu depan,lalu om nando dan yang terakhir adalah mamaku.Mamaku turun dari mobil masih berpakaian lengkap.Tapi tangan kananya memegang sebuah tisu yang mengelap pipi putih mama yang dibasahi tetesan air mata dari matanya yang indah.Mama berjalan mendekati om nando yang pagi itu memakai koas berkerah dan celana panjang hitam yang berdiri dihadapan anak buahnya.Posisi mama saat itu diapit oleh 2 lelaki yaitu om nando dan adul.
“saudara,saudaraku…”kata om nando dengan keras dihadapan para anak buahnya.”hari ini akan menjadi hari bahagia buat kita semua terutama untuk saya dan anak saya…karena,wanita cantik yang berdiri disebelah kanan saya ini telah bersedia menjadi permaisuri saya…”om nando berkata dengan lancang sambil tanganya berada dipundak mama.Rocy memandang wajahku yang penuh ketakutan dan diam membisu.Sementara itu kulihat para kuli memandang nakal mamaku yang cantik.Rata-rata kuli-kuli itu berusia 20-40an terkaku.”nama wanita ini adalah elly,kalian bisa memanggilnya nona elly…kita persilakan permaisuriku ini memperkenalkan dirinya”kata om nando melempar senyuman kewajah mama yang terlihat sedih dan ketakutan.Sementara itu para kuli bertepuk tangan menyambut.Dengan suara manisnya mama memperkenalkan dirinya”nama saya elly,saya sudah berusia 52tahun dan baru saja menjadi permaisuri bang nando”mama menghentikan pembicaraanya.Tanganya mengelap air mata yang membasahi wajahnya.
Dengan tersedu-sedu mama melanjutkan.”cincin ini menjadi bukti resmi kalau saya telah menjadi permaisuri bang nando…nomer bh saya 36b…saya sangat mencintai lelaki yang bernama nando,untuk itu saya minta dia untuk memasuki penisnya kedalam vagina saya”kata mama yang menangis tersedu-sedu.Sementara itu para kuli mengeksperikan kata-kata mama dengan gelak tawa.Dan om nando terlihat hanya tersenyum dengan putranya.Mama menangis dengan lembut.”lanjutkan-lanjutkan”kata om nando mengelus-ngelus punggung mama.Mama terlihat memandang om nando yang menganggukan kepalanya.”bang nando,ayo kita keranjang saya sudah tak tahan…”kata mama dengan tangisan sambil memeluk om nando yang tertawa bersama para kuli dan putranya.”itulah masih hukuman awal bro”kata rocy yang mengajaku berpindah kehalaman belakang rumah.Om nando memeluk mamaku dan membawanya masuk kesebuah rumah kayu yang tidak terlalu besar.Sementara para kuli terlihat bubar.
Singkat cerita aku dan rocy berada diatas asbes(langit-langit) rumah itu.Dari sebuah bolongan angin yang tidak terlalu besar kami mengintip.ketika kami sampai disitu,kami mendapati mama menangis tersedu-sedu dipinggir tempat tidur seorang diri.Dan setelah itu om nando masuk dengan suara tawa.”ha..ha…ha..itulah sebabnya kalau kau bermain-main denganku wanita sok jujur”kata om nando sambil melepas kaos berkerahnya.Om nando yang bertelanjang dada mendekati mama dimulut tempat tidur.Tangan kanannya melepas tali pinggang kulit dari celananya.tlaak…suara cambukan om nando begitu keras.”aughhhhh…… sakit”desah mama kesakitan.”cepat lepas pakaianmu sebelum tangan-tangan halusku ini yang membukanya”kata om nando.Mama yang terus meneteskan air mata berdiri dari tempat tidur.Ia menuruti peritah om nando untuk mencopot penutup tubuhnya.Jari-jari manis mama mencopot 1 per 1 kanci jas biru mama.Jas itu lepas dan jatuh ketempat tidur.Om nando mengelus kumisnya ketika mama melepas kancing rok-nya dari belakang.serr…rok itu jatuh.Terlihat jelas cd hitam melindungi pantat dan bagian kewanitaan mama yang ditumbuhi bulu-bulu halus.Dan pintu kamar itu terbuka dan sedikit mengejutkan dua pasang manusia ini.Ternyata anak om nando,bang adul masuk membawa 2 botol bir.Ia mendekat papanya yang berdiri 2 mtr dari mama dan memberikan sebotol bir untuk papanya.Mama menghentikan sejenak aktivitasnya dan memandang ke-dua lelaki yang sedang menegak bir bersama.
“ngapain kau lihat,ayo lanjutkan”kata om nando.Wanita yang memiliki rambut sebahu ini menurukan tali tank topnya.Dan akhirnya tubuh mama yang putih mulus dan memiliki sepasang gunung yang menggoda yang masih terlindungi oleh bra hitam dipandang langsung oleh 2 lelaki yang tidak memiliki status resmi denganya.”wow…”desah bang adul.Sementara itu,aku menjadi sangat terangsang.Begitu juga dengan rocy yang dari tadi terlihat meremas penisnya.”sini…”kata om nando.Mama yang hanya mengenakan bh dan cd hitam melindungi bagian intimnya mendekati seorang lelaki yang sedang mengendalikanya.Mama dengan wajah ketakutan berdiri diri didepan om nando yang memegang botol bir.”akh…”teriak mama ketika om nando menarik kuat bh mama hingga lepas dari tubuh mama.Payudara mama yang tak pernah tersentuh oleh laki-laki lain menggantung bebas.Kemudian om nando memegang kepala mama dan mencium bibir mama.
Permainan pun berlanjut.Dengan posisi berdiri,om nando mencium bibir mama dengan ganas.Mama memejamkan matanya yang basah dan merah.Tanganya seolah menekan kepala mama hingga lidahnya semakin dalam mengobrak-abrik mulut suci mama.”akh…”desah mama ketika om nando mencabut mulutnya selama 2 detik.Tampak beberapa tetes cairan keluar dari mulut mama.Om nando kembali melanjutkan aksinya menciumi bibir mama.Sementara itu bang adul terlihat duduk dikursi yang ada didepan papanya yang sedang asyik mencumbu ibuku.Om nando menghentikan aksinya dan berpindah ke sepasang gunung kembar yang menggantung bebas.Dimulai dari payudara sebelah kanan.Mulut om nando menghisap puting susu mama.”ahh shh..”mama mendesah kecil.Lidahnya bermain disekitar daerah puting.Kemudian tangan kananya meremas-remas payudara mama.”lepas cd mu…cepat…”kata om nando sebelum berpindah kepayudara mama sebelah kiri.Ia melakukan aksi yang sama.Mula-mula ia melahap payudara mama.Kemudian menghisap puting susu mama yang berwarna coklat.Lalu lidahnya bermain disekitar daerah kehitaman mama.Mama yang memejamkan matanya dan masih menangis berusaha melepas cd-nya.Cd yang menutupi memiawnya itu sudah lepas dan jatuh kelantai.Tampak jelas bulu-bulu halus yang menghiasi bibir vaginanya yang berwarna merah.
Setelah mengetahui bahwa cd hitam mama telah jatuh om nando menghentikan aksinya,ia sempat menegak bir yang ada ditangan kirinya sebelum mendorong mama ketempat tidur.bugg…tubuh mama menghantam kasur yang empuk.Lalu om nando menyirami tubuh mama dengan sebotol bir.’hha..aha…”tawa om nando.Cairan bir itu membasahi sekujur tubuh mama.Mama hanya bisa mendesah dan menutupi kedua payudaranya dan pepeknya dengan kedua tanganya seraya berkata”jangan pak,jangan….ampun”.Tapi kata-kta mama dihiraukan oleh pak nando.Ia melepas celana panjang dan cdnya sebelum melompat kekasur menimpa mama.Tubuhnya menindih tubuh mama dan kembali mencium bibir mama yang berwarna merah.”adul,cepat kau ambil kalung emas peninggalan ibumu yang ada dilemari”teriak om nando yang kembali melanjutkan ciumanya.”ini pa..”kata adul memberikan sebuah kalung emas yang sangat cantik dan mahal harganya kepada papanya.Lalu om nando memakaikan kalung itu keleher mama.”kau mengingatkan ku pada bkas istriku yang pergi dengan selingkuhanya…elly,sekarang kaw menjadi sarana pelampiasan emosiku”kata om nando yang kemudian menampar keras pipi mama secara bolak balik.Suara tangisan mama terdengar keras,sangat keras.Kedua tangan mama memegangi pipinya yang berbercak merah.Om nando melanjutkan aksinya dengan menjilati leher mama yang halus.Mama menangis dan terlihat tetesan darah keluar hidungnya sebelah kiri.Mungkin tamparan tadi mengenai hidung mama.
Aku saat itu sangat bingung dan tak tahu harus berbuat apa.Om nando terlihat mencupang leher mama hingga berbekas merah.Lalu dengan wajah yang ganas om nando menjilat puting susu mama sebelah kiri.Kemudian menggigit puting mama dengan keras.Mama menangis dan teriak dengan sangat-sangat kuat.”aaaaaaaagggggggggghhhhhhhh…..saaaaaaaakkiitt…”teriak mama.Aku yakin pasti suara itu sampai keluar,tapi tidak ada terlihat 1 orang pun dari depan kaca yang mengintip.plaak….om nando menampar payudara mama sebelah kiri hingga berbekas merah.Kemudian dia menciumi bibir vagina mama.”ough..betapa harumnya vaginamu ini elly..”kta om nando sebelum mendaratkan lidahnya dibibir vagina mama.Mama terus menangis.Lidah nakal om nando naik turun menjilati vagina mama.hmmh…desah om nando.Om nando menghisap vagina mama.Sementara itu anaknya,adul menikmati aksi papanya dengan sebotol bir nya tadi.Pinggul mama bergoyang ketika om nando menyentil kelentitnya.”akh…”desah mama ketika om nando mencubit pantatnya.Setelah puas dengan vagina mama,om nando menjambak pelan rambut mama hingga memaksakan mama untuk menungging ditempat tidur.Om nando mengarahkan penisnya yang mengacung panjang kemulut mama.Tanpa diperintah,dengan menutup mata mama menghisap penis om nando.Awal-awal,kepala penis om nando masuk,kemudian pertengahan dan dengan paksaan om nando menekan penisnya hingga penisnya 90%masuk kemulut mama.Mama terlihat tersendak dan memukul-mukul kasur.”akhh….”desah om nando menikmati isapan mulut mama.Hampir 1 mnt penis om nando berada menusuk dalam-dalam mulut mama yang kecil.Om nando mencabut penisnya.Mama terbatuk-batuk dan mengeluarkan beberapa tetes cairan dari mulutnya.
“kamu ga coba dul…nikmat lo”kata om nando menawari anaknya.”engga pa,papa dulu aja…lihat pa kayaknya dia nantang tu”kata adul memanas-manasi papanya.Om nando mendorong mama hingga mama kembali ke posisi terlentang.Kedua kaki mama diangkat hingga dipundak om nando.”jangan bang,tolong hentikan…”desah mama dengan isak tangis ketika mengetahui bahwa om nando telah bersiap memasukan penisnya yang berukuran 18cm itu kedalam liang kewanitaanya yang sempit dan basah.Om nando menggesek kepala penisnya dibibir vagina mama.Dan slurrp….seluruh penisnya masuk kedalam vagina mama.akhh…..desah mama ketika merasakan penis om nando yang panjang dan besar berada didalam vaginanya.Perlahan om nando mulai memompa penisnya dengan sangat pelan.
Saat itu,kurasakan penisku sangat keras.Aku juga ingin berada pada posisi om nando.Lama kelamaan,om nando mulai mempercepat pompaanya.Mamaku terus menangis dan mendesah sedikit.Mama membuka matanya dan memandang kearah langit-langit.ahh…sh..desah mama dengan suara yang kecil.ah…desah om nando semakin mempercepat pompaan penisnya divagina mama.Hingga mama menggelinjang dan tanganya meremas kasur tempat tidur dan terdengar suara teriakan kecil dari bibirnya yang merah.ohhhh…..mama mendesah dan om nando menusuk dalam-dalam penisnya divagina mama.Mama orgasme untuk yang pertama dan mama terlihat sedikit malu.Bang adul membuka seluruh pakaianya dalam sekejap.Penisnya terlihat lebih besar sedikit dari punya om nando.Om nando memerintahkan mama untuk nungging.
Dari belakang om nando kembali menancapkan batang zakarnya kedalam vagina mama.”aouhh…..”desah mama menutup mata.Sementara itu dari depan bang adul mengelus rambutnya dan mencium bibir mama.Om nando kembali memulai pompaanya.Mama terlihat sangat pasrah menghadapi ke-2 lelaki yang menyerangnya dari 2 arah.Sambil berciuman,tangan bang adul meremas-remas kedua payudara mama yang bergerak maju mundur mengikuti irama pompaan om nando.Mama hanya menutup mata dan meneteskan air mata.plaak…om nando memukul belahan pantat mama.”oh.,,”erangnya dan semakin mempercepat pompaanya.Hingga bang adul mencabut bibirnya yang melekat dari bibir mama dan tangan bang adul meremas-remas kedua payudara mama.”ahgghhhhhh….ohhhhh….”desah mama panjang dengan suara yang agak keras.Om nando kembali munusuk dalam-dalam penisnya divagina mama.Tampak expresi wajah puas dan senang dari om nando.Mereka kembali merubah posisi.Mama berada diatas tubuh om nando.kemudian om nando kembali menusuk penisnya divagina mama.ah,…sh….desah mama.”bang..hen..ti..kan….”erang mama diiringi dengan suara tangis.”iya,sebentar lagi”kata om nando dengan santai dan terus memompa penisnya divagina mama.Sementara tu bang adul mengacungkan penisnya didepan mulut mama.
Tanpa diperintah,mama meraih penis itu dan menjilati penis itu.Bang adul menutup matanya dan membuka mulutnya lebar-lebar ketika mama menghisap kepala penisnya.Lidah mama menari-nari dikepala penis bang adul yang berwarna merah.Aku sangat yakin kalau mama sudah berada digenggaman kedua lelaki ini.Kulihat rocy,ia mengocok-ngocok penisnya sendiri sementara aku masih menahan nafsu.”mamalu memang siipp….”bisiknya.Bang adul menyorong penisnya hingga hampir masuk seluruhnya dimulut mama yang kecil.Saat itu om nando juga mempercepat gerakanya.Mata mama terbuka dan tanganya memukul kasur.bang adul mencabut penisnya dan mama mendesah”ahhh….ahh…oh..stop….”.Dan selang beberapa detik om nando juga berteriak”akh…”.Ia menusuk lebih dalam penisnya.Mama terlihat sangat lemas berada diatas tubuh om nando.Om nando menjilat kupingnya.Ternyata mama orgasme dengan sangat dashyat diiringi dengan pelepasan benih-benih sperma oleh om nando.Seluruh benih-benih jantan om nando memenuhi liang kewanitaan mama.Om nando membiarkan penisnya berada didalam vagina mama.Tanganya mengelus-ngelus punggung mama yang dibasahi keringat kenikmatan birahi.Lalu om nando mencium pipi mama yang juga dibasahi oleh tetesan air mata kenikmatan.
“sory kalau aku tadi main kasar…”katanya seraya mencium jidat mama.Mama tidak menjawab dan masih menangis.Om nando mencabut penisnya yang mengecil dari vagina mama.Kemudian ia berdiri dan membiarkan tubuh mama terlentang tanpa sehelai benang pun diatas kasur.”sekarang giliran saya tante elly”kata bang adul sambil mengurut-ngurut penisnya yang panjang.Mama memandang kearah bang adul lalu kearah om nando yang duduk dikursi menyalakan rokoknya.Bang adul memulai permainan dengan mencium bibir mama terlebih dahulu.Lalu ia menancapkan penisnya kedalam vagina mama yang baru saja dibasahi sperma om nando.Mama sedikit mendesah ketika penis bang adul masuk kedalam vaginanya.Perlahan bang adul memulai pompaanya.Karena seorang yang menyukai olah raga,tampak badan bang adul yang berotot ketika memompa mama dengan sangat cepat.akhh…oh…..ahh…sh…desah mama dan tetap diiringi dengan tetesan air mata.Tak perlu berlama-lama bagi bang adul untuk membuat mama orgasme.Dengan sedikit tambahan pompaan,mama menggelinjang dan mendesah ahhhhhhhh……terlihat beberapa tetes cairan keluar dari celah-celah vaginanya.Lalu bang adul mencabut penisnya.
Ia mendudukan mama dipinggangnya.sluurpp….penisnya kembali masuk kepepek mama.”ayo goyang…ayo goyang”kata bang adul.Mama dengan mata tertutup menggoyangkan pinggulnya dengan pelan-pelan.”ya begitu….ohh…”erang bang adul.Dan semakin lama goyangan mama semakin cepat.Payudara mama yang menggantung bebas bergoyang naik turun.Dan suasana saat itu sangatlah panas sekali.Melihat mama yang bergoyang naik turun diatas pinggang bang adul,om nando mengambil botol bir bang adul yang menyisakan 1/4 air.Ia naik keatas tempat tidur dan menyiram kepala mama.”aakhhhh….”desah mama ketika merasakan air bir yang tumpah membasahi rambutnya.Mama terus memompa bang adul.Hingga mama menghentikan pompaanya dan mendesah “akhhhhh….”. Sementara itu bang adul hanya menutup matanya menikmati cairan yang menyemprot batang zakarnya.Bang adul mencabut batang zakarnya.Ia mencabut penisnya dan mendudukan mama yang basah diatas kasur.”ayo kocok…”katanya menampar pipi mama dengan batang penisnya.Karena takut mama segera meraih penis itu dan mengocok dengan perlahan.Kemudian lidah mama menari-nari dikepala penis bang adul.Mama menghisap setengah penis itu dan mengeluarkanya lagi.Dan menghisap setengah lalu mengeluarkanya lagi.Jari-jari mama mengocok penis bang adul dan menghisap kepala penis yang berwarna merah.”akhhh….”desah bang adul sambil menekan kepala mama hingga penisnya tertancap dimulut mama.Ternyata bang adul orgasme.Ketika ia mencabut penisnya,penisnya bersih dan air maninya berada dimulut mama.”telan…telan”kata bang adul.
Sambil menutup mata,mama menelan mani bang adul.Bang adul turun dari kasur dan meninggalkan mama yang basah diatas kasur.Bang adul duduk disebelah papanya.”gimana asyik…”tanya om nando kepada bang adul.Anggukan kepala yang menjadi tanda kepuasaan bang adul.Sementara itu mama terus menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tanganya.Om nando mendekati mama dan memeluknya dari belakang.Ia sandarkan kepala mama dipundaknya.”sudah lah,untuk apa kau menangis,ini masih awal elly…kau masih harus menghadapi beberapa cobaan yang harus kau hadapi…itulah sebabnya kalau kau bermain dengan lelaki yang bernama nando”kata om nando menghisap rokoknya.Kulihat rocy sedang mengelap penisnya yang basah spermanya.Kulihat jam ditanganya menunjukan pukul 11.30.”ma….maafkan saya bang”kata mama dengan manis.”ia tapi kau harus melewati ujianku nanti sore dan malam…”kata om nando.”jadi nanti malam kita nginap disini”tanya mama dengan wajah penasaran.Om nando mengganggukan kepalanya dan mama kembali meneteskan air mata.”apa kau tidak tertarik menjadi istriku elly?kau akan memiliki semua yang kau mau,aku bisa membuatkan surat palsu yang menyatakan perceraianmu dan kita bisa menikah,jujur semenjak kita bertemu beberapa tahun yang lalu aku sangat menginginkan saat ini,saya dimana aku memperdayamu”kata om nando.Mama tidak menjawab.Bang adul memakai celana pendeknya dan keluar.Om nando bangkit dan memakai celananya.
Lalu sesosok perempuan yang agak tua diatas mama masuk kedalam kamar.”tuan,air kembang untuk mandi permaisuri elly sudah saya siapkan…”kata wanita ini.”oh ya,elly ikut lah dengan ibu ini,bu bawa ibu ini dan selesai mandi rias dia”kata om nando memerintah.Tanpa sehelai benangpun mama ikut dibawa oleh ibu ini.Aku dan rocy tidak perlu bergerak lama,karena lokasi mandi dapat kami lihat dengan cara berjalan jongkok sejauh 3mtr.Tampak sebuah bak bulat dipenuhi oleh bunga-bunga.Lokasi ini sangat alami.Mama masuk kedalam bak mandi itu.Sekujur tubuh mama dibasuh oleh wanita tua ini.Kemudian selesai mandi,mama didudukan disebuah bangku kemudian wanita tua itu mengasapi selangkangan mama dengan sbuah alat yang aku tak tahu.Lalu mama dibawa oleh kesebuah ruangan yang aku tak dapat masuk.Rocy mengajaku keluar.Aku keluar dan kembali ke pos awal.Kami menyuruh seorang anak buah dari kepala keamaan tadi untuk membeli makan.15 mnt kemudian makanan kami datang dan para kuli terlihat berkumpul disebuah pendopo.Om nando dan adul sudah terlebih dahulu berada disana.”kita tunggu permaisuriku”kata om nando.Terlihat sejumlah makanan telah terhidang dihadapan mereka.”itu dia ha…”teriak bahagia om nando ketika melihat mama datang.
Rambut mama terikat cantik,wajah mam juga semakin cantik dengan riasan dan paling sedap dipandang adalah pakaian mama yang membuatnya tampak menggoda.Mama dipakaikan daster 1 tali yang masing2 berada dipundak mama.Daster itu hanya sampai 15cm dari betis mama yang sexy.Tampak jelas paha mama yang putih mulus.Dan mama karena daster itu berbahan sutra yang tipis sehingga puting mama membercak.Mama berjalan melewati para kuli yang menahan nafas birahinya.Kemudian mama duduk disebelah om nando yang hanya memakai singlet dan celana pendek.Om nando mencium pipi mama.Lalu mereka mulai makan begitu juga dengan kami.Rocy menyuruhku agar tetap tenang.Mama terlihat makan dengan sedikit dan minum air putih.Om nando memang sangat jahat,dengan sangaja ia menyikap bawahan daster mama dan wurr…tampak vagina mama yang sudah bersih dari bulu-bulu jembut.”bang”erang mama.Para kuli terlihat tertawa kecil.
Singkat cerita,mama dibawa jalan om nando mengelilingi kebunya yang ditumbuhi berbagai macam tanaman.Aku dan rocy hanya memantau dari pos.Mama terlihat diam dan tak ada expresi kesenangan terpancar dari wajahnya.Sekitar jam 3 para kuli kembali berkumpul dipendopo.Mama,om nando dan bang adul berada tepat didepan para kuli.”sebelum kalian pulang,permaisuriku ingin memberikan kalian sebuah hadiah…bukan begitu?”kata om nando mencolek pipi mama.Sepertinya para kuli sudah mengerti,mereka membentuk bulatan.”ayo mulai”kata om nando kepada mama.Mama menari-nari ditengah para kuli.Para kuli menyambutnya dengan tepuk tangan dan sahutan.Kemudian mereka mengeluarkan penis mereka dan mengocok-ngocok dengan kedua tanganya.Mama bergoyang kesana kemari.Tangan mama meremas-remas payudaranya sendiri dari balik dasternya.”buka bajumu”perintah om nando dari tempat duduknya.Suasana semakin panas dan menantang ketika kain yang menutupi sekujur tubuh mama terjatuh kelantai.Tampak jelas tubuh mama yang putih mulus dan bagian kewanitaan mama yang bersih tanpa sehelai rambutpun.Dengan canggung mama bergoyang kesana-kemari.Wajah para kuli pun terlihat semaki mengganas dipenuhi birahi.Jari-jari mama memplintir sendiri puting susu mama yang berwarna coklat.Om nando dan bang adul dengan santai melihat aksi mama.Sementara aku dan rocy mulai terbawa suasana panas itu.AKu tak dapat membayangkan apa yang terjadi jika papa mengetahui hal ini.Lalu mama menjilat jari tengah tangan kirinya dan menusukan jari itu kedalam vaginanya.Dengan mata tertutup mama mengoral sendiri vaginanya.Suara gelak tawa keluar dari orang-orang yang berada disekelingnya.
Setetes air mata tampak kembali menetes dari matanya.Dengan suara desahan mama mengeluar masukan jarinya dari dalam vaginanya.Ingin sekali aku menghentikan aksi mama,namun apa daya.Mama sudah dikuasai oleh om nando.Dan aku yakin mama akan melakukan aksi gila dari akal-akal om nando.1 orang kuli menembakan maninya dan menampungnya ditanganya.”berikan air itu kepada permaisuriku,dia tahu bagaimana cara memainkanya…”kata om nando dari kursinya.Lalu lelaki ini berjalan mendekati mama yang masih menusuk-nusuk vaginanya dengan jari tengahnya.Mama menampung air mani lelaki itu ditangan kananya.Separuh air mani yang tak terlalu banyak itu mama minum.DAn setengah lagi ia taruh dijari tengahnya.”ayo masukan”kata om nando.Dan dengan perlahan jari mama yang basah itu masuk kedalam liang rahim mama.”akhhh…”desah mama.Lagi-lagi,sperma lelaki lain bersarang dirahim mamaku.Aku tak tahan melihat hal itu.Mama terus menusu-nusuk vaginanya hingga sperma yang ada ditanganya larut divaginanya.Aksi itu terus berlanjut.Secara bergantian,para lelaki ini memberika mama sperma mereka.Sebagian sperma mama minum dan lainya masuk kedalam liang rahimnya.Hingga bersisa seorang lelaki.Saat itu mama dengan posisi menungging menusuk-nusuk vaginanya.Lelaki yang sudah berumur lebih tua dari om nando ini mendekati om nando.”tuan saya mohon tuan mau memberikan saya izin untuk memuaskan permiasuri tuan…”kata lelaki yang mempunyai penis yang sangat besar ini.Kalau kutebak ukuran penis itu kira-kira 22cm dengan diameter 6cm.Om nando memandang wajah laki-laki yang duduk dihadapanya.”silakan,kau kuijinkan untuk menikmati permaisuriku,”kata om nando.”trima kasih tuan”kata laki-laki itu yang langsung mendekati mama.Mama menghentikan aksinya.Laki-laki itu memeluknya erat dari belakang.
“akh…sh…”desah mama ketika ke-2 telapak tangan kasar lelaki ini meraba payudara mama.Lidahnya menjilati leher mama yang basah berkeringat.Suasana semakin erotik ketika tangan lelaki ini mengarahkan penisnya yang sudah mengacung dari tadi kelubang surgawi mama.”oughh…sh…pelan-pelan…”desah mama ketika kepala penis lelaki ini masuk kedalam vaginanya.Dengan sedikit sulit penis lelaki ini masuk kedalam vagina mama.”akkhhhhhh….”desah mama ketika seluruh penis laki-laki ini bersarang divaginanya.Ia mulai memompa dengan perlahan.Lidahnyya tetap bermain menjilati leher mama yang indah dan kedua tanganya meremas-remas payudara mama yang padat dan kenyal.Mama mendesah begitu dahsyat.Tubuhku kembali dialiri aliran birahi yang membuatku menikmati suasana.Aku seperti kehilangan akal dan menginginkan lebih banyak lelaki menyetubuhi mama.Mama mengeluh kenikmatan.Tubuhnya semakin basah.Dan tak lama kemudian terdengar mama berteriak”ooohhhhhhhhh….”.Mama mencapai puncaknya begitu juga dengan lelaki ini.Mama menutup matanya.Kupikir ia senang ternyata mama meneteskan air mata kembali dari matanya yang indah.Laki-laki itu mencabut penisnya dan mama langsung tergeletak lemas dilantai.Vaginanya tampak basah cairan putih-putih dan setetes demi setetes cairan yang memenuhi liang rahimnya itu keluar dari bibir vaginanya.Om nando dan adul tidak memberikan expresi apa-apa.Lelaki ini menutup celananya.Dan berjalan kearah om nando.”terima kasih tuan..”katanya.Om nando mempersilakanya untuk pergi.Sementara itu ibuku yang cantik tergolek lemas diatas lantai.Om nando mendekatinya.Mama melempar senyuman manis kearah om nando.Lalu om nando memanggil wanita tua yang tadi memandikan mama.”bersihkan tubuhnya”kata om nando kepada wanita ini lalu pergi meninggalkan mama.
Singkat cerita malam tiba.Aku dan rocy menumpang mandi dirumah seorang kuli yang mengetahui keberadaan kami.Sekitar jam 7 malam kami kembali.Kami kembali kepos tadi.Tak lama kemudian terlihat sebuah mobil ford triton twin cabin datang.Dari mobil itu turun seorang lelaki jepang dan seorang bule.Kedua lelaki itu berbadan sangat besar,lebih besar dari bang adul.Kira-kira tinggi mereka 190cm keatas.Om nando yang memakai kemeja dan celana panjang menyambut ke-2 lelaki ini dengan gelak tawa dan snyuman.Rocy mengajaku untuk kembali ke asbes.Kami berada tepat diatas sebuah ruangan yang berisi sebuah segitiga lengkap dengan kursinya yang bergaya oriental.Terlihat beberapa amplop berada ditas kedua lelaki ini.Pintu terbuka dan om nando masuk bersama sang permisuri yang terlihat cantik dengan kimono nya.Rambut mama dibuat terikat kebelakang bergaya jepang dan pipinya berwarna merah.Sungguh-sungguh menawan.Aku sangat yakin mama tidak memakai daleman apapun.kedua lelaki ini sangat tertarik ketika melihat kehadiran mama.Ketika mama bersalaman dengan mereka,tangan mama dielus dan dicium.Permainan pun dimulai.Mama duduk dipangkuan om nando yang sedang bermain kartu dengan 2 lelaki asing ini.
Sesekali bibir om nando mencium pipi mama dan tanganya meremas-remas payudara mama.Itu terlihat membuat ke-2 lelaki asing ini iri.”ha…ha…ummph…”tawa om nando diiringi dengan mencium pipi mama karena ia telah berhasil memenangkan game yang pertama.Selama 3 game pertama,om nando menang dan selalu mencium pipi dan leher mama.”akan kuberikan kau emas,mobil bahkan rumah untuk kau dan aku…”katanya sambil memasukan uang hasil taruhan kedalam tas kecilnya.Dan game-4 om nando kalah dan dimenangi oleh orang jepang.Dan di-game kelima om nando berhasil memenangkan taruhan senilai US$ 1800 atau senilai dengan 17jtan.Mama menempelkan kepala om nando yang mencium lehernya kebagian pertengahan dadanya.Wajah dari ke-2 orang asing ini terlihat memanas.Mereka dari tadi sudah menggaruk-garukan selangkanganya.Mereka mengeluarkan 5amplop yang berisi uang dari tas mereka dan melemparnya keatas meja.Om nando memandang kearah 2orang lelaki ini.Suasana sempat hening sebelum terdengar suara tawa dari om nando dan 2orang asing ini.2orang asing ini berdiri dan melepas kemeja dan celana yang mereka kenakan.Hingga menyisakan celana dalam.Wajah mama berubah menjadi ketakutan.”ha..ha…”tawa om nando yang mendorong tubuh mama kearah orang jepang yang langsung menangkap.Mama berada didekapan orang jepang yang membuka kimononya.bless…kimono mama terlepas dan melayang jatuh kelantai.Mama telah bugil tanpa sehelai benangpun.Tangan kanan si jepang mengelus selangkangan mama yang putih bersih dengan bibir vagina yang bewarna merah.
“owww….”desah si bule memandang mama.Om nando keluar membawa tasnya yang berisi uang.Senyuman manis dilemparkan om nando kearah mama yang memandang tajam dirinya.”bajingan kamu…”kata mama yang diiringi dengan tetesan air mata.Si jepang menjilati leher mama dan bagian belakang mama.Sementara itu si bule tampak menciumi bibir mama yang berwarna pink.Ciuman itu begitu panas hingga aku kembali terangsang.Kedua tangan kekar si bule meremas-remas payudara mama yang padat dan kenyal walau sudah agak turun.Si bule terus menciumi bibir mama yang tipis membuatku dan rocy terangsang.Kedua lelaki ini mendudukan mama keatas meja.Mereka saling berbagi.Si bule mendapat jatah menjilati payudara mama sebelah kanan dan si jepang menjilati payudara mama sebelah kiri.Lidah kedua orang asing ini menari-nari menjilati susu mama.Mama hanya bisa mendesah dan menutup rapat-rapat matanya.Si bule meremas dan menggigit puting susu mama.ouchh,…desah mama.Kemudian si jepang asyik memplintir puting susu mama dan tanganya mengelus-ngelus paha mama.Dan 2 jari si jepang menusuk liang kewanitaan mama.”aouhh…shh”desah mama.2 jari itu keluar masuk divagina mama.Si bule semakin ganas menghisapi puting susu mama.Lidahnya naik menjilati leher mama.
Setelah mereka puas,mereka merubah posisi.Si jepang berada berjongkok didepan vagina mama sementara si bule mengacungkan batang zakarnya yang berurat panjang didepan mulut mama.Permainan pun berlanjut.Penis si bule keluar masuk mulut mama.Tangan mama mengelus-ngelus kepala si jepang yang sedang asyik menjilati vagina mama.Terdengar beberapa erangan dari si bule ketika mama menghisap kepala penisnya.ouhh…..aku semakin terangsang.Kulihat sampingku,rocy mengocok-ngocok penisnya yang hari itu sudah menembak 2x sementara aku belum sekalipun.jepang menghisap-hisap bibir vagina mamaku.Lidahnya naik turun menyalurkan rangsangan pada bagian paling intim ini.Tangannya pun ikut bekerja meremas-remas bukit susu mama untuk menambah rangsangan kenikmatan.Karena sudah tak tahan,aku mengocok-ngocok penisku sambil mengikuti permainan mereka.Mama mencabut penis si bule dari mulutnya dan mengocok penis yang semakin panjang itu dengan tangan kanannya.ahh…sh….desah mama.Aku tak melihat kesedihan mama.Yang ku tahu mama pasti sudah terangsang.”akkh…ouch….shhh….”desah mama.Dan cairan deras mengucur dari liang rahim mama keluar dari bibir vagina mama dan membasahi wajah si jepang.
Lalu mereka memposisikan mama miring.Si jepang mengacungkan tongkolnya didepan mulut mama yang langsung diterkam oleh mulut mama.Sementara itu si bule mengarahkan rudalnya kedalam vagina mama.ssluuurppp…penis si bule yang hampir sama dengan penis om nando masuk bersarang diliang rahim mama.plek..plek..suara becek terdengar ketika si bule mulai memompa mama.Mama sempat mendesah ahh…shh….sebelum si jepang menarik kepalanya dan menekan penisnya kedalam mulut mama.Tubuh mama bergoyang ketika 2orang asing ini mencumbunya.Kupercepat kocokan penisku ketika melihat si bule mempercepat pompaanya divagina mama.Payudara mama bergoyang kesana kemari.Dan mama mencabut penis si jepang dari mulutnya dan berteriak akhhhhhhhh……
Mama mencapai puncak orgasmenya.Si bule memejamkan kedua matanya menikmati isapan vagina mama.Si bule mencabut penisnya yang basah dari vagina mama.Dan kemudian si jepang menaruh mama diatas tubuhnya.Lalu mengarahkan alat vitalnya yang putih mengkilat kedalam vagina mama.cek…plek…suara becek kembali memenuhi ruangan itu bersama dengan desahan yang keluar dari mulut suci mama.Sementara itu si bule bersiap untuk memasukan tongkolnya kedalam lubang dubur mama.”aouchh….shh…sakit.. stop…”desah mama ketika kepala penis si bule mendobrak masuk kedalam lubang dubur mama yang tak pernah diisi oleh penis lelaki.Si bule ingin melakukan anal sex dengan mama.Dan mama teriak dan memejamkan matanya ketika duburnya yang sempit berhasil dijebol oleh si bule.”akhh….oghhhh…..shhhhhh…..ahh….”desah mama berulang kali ketika mendapat DOUBLE PENETRATION dari 2 orang asing ini.1 penis divaginanya dan 1 penis dilubang anusnya.Goyangan itu tak terlalu cepat.2orang asing ini terlihat sangat menikmati kenikmatan tubuh ibuku.Tak selang beberapa menit mama orgasme lagi.Si jepang turut mendesah sama seperti mama.Lalu ia mencabut penisnya.Si bule kembali memasukan penisnya kedalam liang kewanitaan mama.
Sedikit desahan keluar ketika si bule mendogie style mama.Lama kelamaan pompaan si bule semakin cepat.Tampak seluruh otot si bule yang kekar.Sementara itu si jepang terlihat mengocok-ngocok sendiri penisnya.Aku semakin tak tahan dan ingin menembakan maniku tapi kucoba mengendalikan diri.Dan pompaan itu begitu cepat.Sampai-sampai kulihat mama memejamkan matanya dan membuka mulutnya lebar-lebar.akhh….shh…akhhhhhh….mama kembali orgasme untuk kesekian kalinya.Si bule mencabut penisnya dan dengan cepat si jepang menancapkan penisnya divagina mama.Mulut mama diisi dengan penis si bule yang tadi menjebol duburnya dan vagina mama diisi oleh penis si jepang.Hanya beberapa kali pompaan si jepang mencabut penisnya.Begitu juga dengan mama yang mencabut penis si bule dari mulut mama.Tangan kiri mama memegang penis si bule dan tangan kanan mama memegang penis si jepang.Mama mengocok kedua penis itu dengan sangat cepat.Sesekali mama menghisap kepala penis si bule dan si jepang hingga akhirnya.crooot..crooot..si jepang menyemprotkan maninya diwajah mama dan mama langsung mengelap mani itu dengan tanganya lalu menghisapnya.Tak lama kemudia si bule yang langsung menancapkan kepala penisnya di mulut mama.crooot…croot..mani si bule jauh lebih banyak dari si jepang.ahh….desah si bule.Lalu mama terduduk diatas meja dan membersikan mulutnya.Sementara kedua lelaki ini menghembuskan nafas dan terduduk di kursi.Dan akhirnya aku juga menyemprotkan maniku.
Mama bangkit dari duduknya dan memumut kimononya yang terjatuh dilantai.”asyik ya…”kata si bule dengan bahasa indonesia.”ia “jawab mama dengan senyuman.Kemudian dengan camera photo si jepang memfoto si bule yang sedang memeluk dan mencium mama.Tak lama kemudian pintu terbuka dan om nando masuk.Expresi wajah mama berubah ketika kedatangan om nando.”istri-mu begitu cantik dan sedap,boleh aku meminjamnya”kata si bule.”oh dia bukan istriku,dia hanya wanita miskin yang secara tak sengaja kutemukan dan ternyata ia memiliki tubuh yang sedap”kata om nando dengan lancang.”seperti pelacur”sahut si jepang.”oh ya”kata om nando dengan senyuman.Si jepang yang masih bugil membuka tasnya.”oh kita punya sesuatu”kata si jepang yang mengeluarkan sebuah jarum suntik yang sudah diisi cairan.”biar fly…ha..ha”kata si jepang.Mamaku yang berdiri didekat bule mencoba berlari namun dengan sigap si bule menarik tanganya.”sini mau kemana..ha..ha”kata si bule memegangi mama.Om nando memegangi tangan mama yang mencoba melakukan perlawanan.”itu sejenis obat morfin yang membuat mama-mu seperti orang teleng…”kata rocy.Dan si jepang menusukan jarum itu ketangan kanan mamaku.”akhh….lepaskan”desah mama ketika jarum itu tertancap ditanganya.Setelah cairan itu masuk ketubuh mama,si bule dan om nando melepaskan mama.Mama berdiri dan mencoba berlari.Baru 1 langkah ia sudah tersungkur dilantai.
TAMAT
Meiske, yang Manis .
Tahun 1972. Dua tahun sudah aku menginjak bangku kuliah fakultas teknik Mesin di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Berkawan dengan teman-teman kuliah satu angkatan semua jurusan yang ada dengan segala kelebihan dan kekurangannya disertai pesta, camping dan diakhiri pacaran dengan cewek-ceweknya yang rata-rata cantik dan seksi merupakan bagian dari kehidupan kampus. Aku mempunyai group atau kelompok teman-teman seangkatan dari jurusan teknik, antara lain Mesin, Sipil, Arsitek dan Elektro. Diantaranya Aryono dan Tonny, kami bertiga mempunyai ikatan persahabatan yang erat bagaikan saudara kandung, sampai pada kegiatan mendaki gunung Gede, Pangrango di Cimacan terus ke gunung Slamet di Cirebon.
Kami bertiga pada umumnya, akhir minggu keempat, setiap akhir bulan, naik ke gunung Gede (Pangrango). Pulangnya hampir dipastikan lewat Sukabumi dan menginap satu malam di penginapan yang murah dan biasanya mencari cewek-cewek manis di Sukabumi yang berakhir dengan pelampiasan nafsu seks kami bertiga. Untuk mendapatkan cewek-cewek Sukabumi, pada saat itu sedang In atau Ngetrend khususnya kalau yang mencari cowok-cowok Jakarta, pasti dapat. Di sini yang ingin kuceritakan adalah salah satu pengalamanku yang lain yang tidak akan kulupakan seumur hidup.
Bermula dengan persahabatan kami bertiga yang membuat Tonny berkenalan dengan adiknya Aryono, bernama Aryani. Akhirnya mereka pacaran dengan hebat (dari ujung rambut sampai ke ujung kaki). Aryani pada saat itu baru naik kelas 3 SMP, jadi masih segar-segarnya suka sama cowok mahasiswa, si Tonny ini. Aku belum punya pacar tetap dan seperti biasanya, kencan kesana kemari dengan teman-teman cewek di kampus sampai sebatas cium-ciuman dan pegang-pegang saja (petting). ML (Making Love) pun akhirnya sama cewek-cewek tertentu saja yang dari lain almamater. Satu waktu, entah mereka bertiga Aryono, Tonny dan Aryani, mungkin sudah merencanakan untuk menjodohkan aku dengan salah satu teman sekolah Aryani, tepat pada saat pesta ulang tahun temannya itu.
Kami berempat datang pada malam acara pesta ulang tahun tersebut ke rumah teman Aryani. Setiba kami di sana, aku diperkenalkan kepada yang berulang tahun.
"Mas Adit," kata Aryani kepadaku, "Kenalin, ini temanku Meiske, yang berulang tahun." sambungnya lagi.
Begitu aku melihat dengan siapa aku diperkenalkan, sambil memberi tanganku untuk bersalaman, di depanku berdiri gadis yang tingginya lebih kurang 3 cm lebih pendek dari aku (173 cm), berkulit putih, matanya coklat tua berbinar dengan bibir yang amat sensual serta rambut hitam panjang sebahu, kontras dengan lehernya yang putih dan jenjang itu. Dan terlebih-lebih, tanpa disadari, mataku turun melihat pakaiannya, rok dan blus yang formal and casual dengan kancing terbuka sampai sebatas dadanya.
"Dadanya.. oh Tuhan.. betapa cantiknya makhluk yang engkau hadapkan padaku malam ini. Ini wanita dewasa apa anak kelas 3 SMP?" dalam hatiku.
Kalau aku boleh membandingkan Meiske dengan bintang film atau sinetron zaman sekarang, Meiske mirip dengan Monica Oemardi (tidak terlalu extreem kan).
Terus terang para pembaca yang budiman, aku tertegun sampai Tonny menepuk pundakku sambil berkata, "Hey.. ngomong dong.. selamat ulang tahun kek.. I Love You kek.. I want to kiss you kek.."
Aku terkejut dan sadar, mereka bertiga tertawa, Meiske tersenyum malu dan terasa ingin melepaskan genggaman tanganku, dengan cepat kusadari dan aku berkata, "Maaf.. happy birthday Meis, saya Adhitya, dan.. maaf lagi saya ngga bawa apa-apa."
"Oh yaa.. ngga apa-apa, Mas-mas sama Yani udah pada datang aja, saya udah cukup senang, yok masuk!" katanya lagi.
Kami berlima masuk, dan seperti kebiasaanku apabila berkenalan dengan teman baru, aku terus mencari orang tuanya, juga berkenalan, biasa deh.. cari dukungan utama dari orang tua.
Malam pesta ulang tahun berakhir dengan gembira dan tentunya bagiku sendiri bisa berkenalan dengan gadis yang menjadi idamanku yaitu, cantik, tinggi, putih dan yang terlebih penting adalah dadanya yang besar dan montok. Kuketahui belakangan ternyata ukurannya 36C.
"Wooww! Lagi-lagi.. ini anak SMP atau wanita dewasa sih?" dalam hatiku bertanya.
Begitulah setelah perkenalanku pada malam pesta ulang tahunnya Meiske. Aku jadi sering wakuncar (wajib kunjung pacar) ke rumahnya dibilangan Jakarta Pusat. Kemudian aku juga mengetahui bahwa ayahnya seorang ABRI, kawin dengan ibunya seorang wanita keturunan Portugis, jadi pantas saja, Meiske mempunyai perawakan seperti di awal ceritaku.
Kami berdua sering jalan-jalan atau berempat dengan Tony dan Aryani pada saat libur atau malam minggu. Untuk hal ini, Aryono tidak ikut karena ceweknya lain aliran dengan Aryani dan Meiske saat itu. Reaksi teman-teman kuliah pada saat itu yang tahu aku pacaran sama anak SMP, bukan main hebohnya.
"Hey Dhit, tau diri donk.. elu kan udah tua, mahasiswa lagi.. masa elu mau pacaran dan ngebodohin anak kecil? Masih SMP lagi! Emangnya kagak ada cewek yang gedean dikit?" begitulah komentar mereka.
Aku tidak memberi reaksi banyak, paling tidak hanya tersenyum sambil menunjukkan kepalan tanganku dengan posisi jari telunjuk ke atas sambil berkata kepada mereka, "Fuck you, man!"
Aku memanggilnya dengan Meis dan dia memanggilku dengan Mas Adit. Awalnya, kami berdua pacaran seperti biasanya. Karena aku jauh lebih dewasa dari Meiske, jadi aku lebih banyak mengajari dan melindungi Meiske. Sampai-sampai waktu pertama kali aku cium bibirnya, dia masih lugu. Hal ini terjadi pada saat kami pacaran di belakang rumahnya yang mempunyai halaman serta kebun yang lumayan luas. Malam Minggu, kami duduk berdampingan di kursi, kulingkarkan tangan kiriku kepundaknya, dia merebahkan kepalanya ke dadaku.
Kuraba dengan lembut pipinya dan berkata, "Meis.."
"Hmm.. apa Mas Adit?" jawabnya perlahan.
"Kamu tahu ngga bahwa aku sayang kamu.." aku berkata lagi.
Kepalanya diangkat dari pundakku sambil memandangku dengan matanya yang bulat dan berbinar-binar sayu. Tanpa kusadari, wajah kami saling mendekat dan terasa nafas kami yang agak memburu.Kusentuh pipinya dengan kedua telapak tanganku. Kukecup keningnya dan reaksinya, dia diam dan waktu kulihat matanya tertutup.
"Meis, aku sayang kamu, Non.." bisikku di depan bibirnya.
"Hmm.. apa Mas?" berbisik jawabnya lagi.
"Aku ingin mencium bibirmu.. boleh ngga?" suaraku kubuat selembut mungkin dan seyakin mungkin, karena dia tidak bereaksi seperti anak gadis lainnya kalau kucium keningnya biasanya langsung menyediakan bibir mereka.
Meiske mengangguk pelan dan memejamkan matanya, menunggu dengan lembut kukecup bibirnya yang sensual itu, reaksinya sesaat diam. Setelah beberapa saat, tangannya melingkar di leherku dan kedua tanganku melingkar di pinggangnya. Kemudian tanpa melepaskan bibirku di bibirnya, dengan perlahan kuangkat tubuhnya sehingga dia berada di pangkuanku. Bibirnya yang lembut kukulum dengan erat. Saat kupermainkan, lidahku masuk ke dalam mulutnya, dia terkejut dan melepaskan bibirnya sambil berkata pelan.
"Lidahnya mau ngapain Mas..?" tanyanya.
Lugu banget kan ini cewek! Rupanya dia belum mengerti tentang permainan lidah sambil berpagut.
"Meis.. kamu belum tahu kan?" aku berkata dan dia menggeleng pelan.
"Meis, kalau kita kissing saling cinta, bukan hanya bibir ketemu bibir saja, tapi lidah juga harus main.. Coba kamu rasakan deh.. dan nikmati yaa.." kataku membujuk halus, dia mengangguk pelan.
"Sekarang, boleh aku cium kamu lagi ngga?" tanyaku dengan lembut.
Meiske hanya mengangguk dan langsung kukecup lagi bibirnya sambil mempermainkan lidahku dan ternyata reaksinya.. lidahnya ikut main dengan lidahku dan sementara tanganku mulai meraba-raba punggungnya dengan lembut, membuat nafasnya Meiske memburu ditengah-tengah kecupan dan pagutan bibir kami berdua.
Sementara itu, tanganku mulai turun ke arah dadanya. Dia tidak bereaksi tehadap tanganku yang sudah mengusap susunya yang ternyata, montok dan memang benar-benar besar dan kenyal. Maklum umurnya masih 15 tahun. Nafasnya makin memburu tatkala kecupanku turun ke lehernya dan kugigit-gigit kecil. Rintihan halus mulai keluar juga saat tanganku masuk ke dalam bajunya setelah kancingnya berhasil kulepaskan satu persatu tanpa disadarinya. Tanganku terus meraba susunya yang masih terbungkus BH. Yang kurasakan hanya setengah menutupi susunya yang besar dan montok serta lembut itu, atau memang BH-nya terlalu kecil untuk menampung bukit indahnya Meiske yang montok. Bibirku terus mengecup turun dari leher ke dadanya sementara tanganku bergerilya ke punggungnya yang akhirnya berhasil melepaskan kaitan BH-nya. Kurasakan Meiske tersentak pada saat aku berhasil melepaskan BH-nya.
"Mas Adit.. jangaan.. Maass.." rintihnya terengah-engah sambil menunduk melihat ke arah mukaku yang hampir terbenam di antara kedua susunya yang besar dan montok itu.
Aku melepaskan kecupanku di pangkal dadanya sambil melihat ke arahnya dengan lembut tetapi masih penuh nafsu.
Sambil tersenyum lembut, "Kenapa sayang.. kamu takut yaa..?" tanyaku hati-hati.
"Iya mas.." jawabnya dengan suara bergetar akan tetapi kedua tangan masih tetap memeluk leherku dengan kencang.
"Jangan takut Meis, Mas tahu kamu belum pernah seperti ini, rasakan dan nikmati saja pelan-pelan." jawabku lagi sambil tanganku tetap membelai susunya yang putih disertai puting kecilnya yang berwarna merah muda (pink).
Rupanya dengan gerakan Meiske tersentak itu, BH yang dipakainya terlepas dari susunya yang montok. Kukecup lagi bibirnya dengan lembut. Sejenak kusadari bahwa ini adalah hal yang pertama kali Meiske alami bersama lelaki dewasa seperti aku jadi aku berniat untuk petting dulu sama dia agar tidak kaget dan terlalu memaksa. Aku takut akibatnya dapat merugikanku sendiri untuk menikmati tubuh perempuan berdarah Portugis ini. Demikianlah kejadian demi kejadian yang aku dan Meiske lakukan, yaitu petting atau French kissing sejak kami pacaran yang kuajari dia, baik di rumahnya maupun di rumahku dan dengan pasti kami lakukan pada saat rumah kami berdua dalam keadaan yang memungkinkan.
Sampai satu hari Minggu, aku bisa mengajaknya keluar dari pagi jam 08:00 sampai jam 17:00, atas izin orang tuanya. Kami berdua naik motorku, Honda CB-100 tahun 70an. Motor seperti ini dan CB-125 lagi top-topnya berputar-putar keliling Jakarta. Kami makan mie ayam Gang Kelinci dan berakhir di rumahku yang kebetulan lagi sepi. Orang tuaku sedang mengunjungi famili di Bandung, kedua kakakku sibuk dengan urusannya masing-masing dan tinggalah pembantuku bik Inem yang lumayan sudah 59 tahun umurnya di kamar belakang. Meiske langsung kuajak ke kamarku, terpisah dari ruang utama cukup jauh. Mungkin karena rasa kangen yang meluap-luap, begitu masuk ke kamarku, Meiske memelukku dengan erat dan sepertinya kurasakan dia agak buas. Menciumiku dengan cara menarikku dengan kasar, sehingga kami terjatuh di atas tempat tidurku dengan posisi dia berada di atasku.
Padahal, biasanya kalau kami berdua ada kesempatan, ciuman sambil pegang-pegang, seingatku aku selalu ambil peranan dan dengan lembut serta very enjoyable bagiku dan Meiske sendiri yang kulihat dia sangat menikmati permainan petting dariku. Tetapi hari ini aku hampir kewalahan menghadapi ciumannya yang bertubi-tubi dan kurasakan bahwa ini bukan ciuman anak SMP lagi, tetapi ciuman wanita yang lagi berahi tinggi. Menyadari hal tersebut, aku akhirnya mulai memberikan respon yang tinggi juga. Dengan segera aku membalikkan badanku, sehingga posisiku berada di atasnya serta kubalas kecupannya dengan gairah tetapi juga dengan lembut serta gigitan-gigitan kecil di bibirnya, serta permainan lidah pada saat mengulum bibirnya yang sensual itu. Sementara tanganku bergerak membuka baju casualnya, seperti biasanya Meiske sudah tahu kalau kami mau petting, dia selalu pakai baju casual dengan kancing di depan.
Desahan-desahan kecilnya mulai terdengar bersamaan dengan kecupan dan gigitan kecilku yang turun ke arah susunya yang besar dan montok itu sampai aku berhasil menjilati puting susunya yang berwarna merah muda (pink) bergantian, kiri dan kanan. Desahannya makin menjadi-jadi sewaktu aku menghisap putingnya yang kecil dan mulai keras disertai gigitan-gigitan kecil yang menggemaskan dan menikmatkan dia.
"Aduuh.. Maass Adiit!" erangannya sambil mencengkramkan tangannya di kepalaku.
Sementara itu, penisku mulai berontak di balik jeans dan CD-ku. Cepat-cepat aku membuka zip (ruistzleting) jeansku agar Mr. Penis Adithya agak leluasa untuk diperbaiki letaknya (daripada terjepit). Kulepaskan kecupanku dari susunya Meiske yang besar dan aku memandangnya dengan penuh kasih dan lembut, kukecup bibirnya Meiske.
"Meis sayang, aku ingin membuat kamu jadi milikku seutuhnya, kamu mau kan?"
"Mas Adit, aku mau apa aja yang Mas lakukan untukku.. aku mau Mas.." jawabnya mesra dan nafasnya mulai memburu.
"Meis.. aku akan membuat kamu untuk tidak melupakan hubungan kita dan aku mau kamu tidak seperti anak SMP lagi yaa, mau kan?" kataku lagi dengan lembut setengah bebisik, dia mengangguk manja.
Sambil berbaring side by side, kukecup bibirnya yang sensual sambil kubuka habis bajunya. Tanganku yang cukup berpengalaman melepas BH-nya yang berwarna pink, hal ini membuat penisku tegang (kira-kira 100 volt). Akhirnya terlihat dua bukit keemasannya, susunya yang sekali lagi, "Alaamaak.. kok anak SMP bisa punya seperti ini?" dalam hatiku, putih , besar, montok dan kenyal dengan putingnya yang kecil berwarna merah muda (pink). Sejenak aku memandanginya sambil perlahan-lahan tanganku menjamah, membelai serta mengusap-usap puting yang menggemaskanku. Meiske tersadar saat aku masih memandang ke arah susunya dan tiba-tiba dia mengeluh sambil menyusupkan kepalanya di dadaku yang juga sudah telanjang.
"Maass.. jangan diliatin terus dong.. Meis kan malu!" katanya perlahan dengan nada manja.
Aku tertawa perlahan sambil memeluknya dengan mesra.
"Malu sama siapa sayang? Sama aku? Iya? Kan yang ngeliatin juga cuma satu orang kan..?" jawabku tersenyum geli melihat kelakuannya anak SMP ini.
"Tapi Meis kan tetap aja malu.. soalnya Mas Adit orang laki-laki yang pertama yang lihat Meis ngga pakai BH." katanya lagi.
Kukecup lagi keningnya, terus turun ke matanya yang indah, hidungnya yang bangir, terus turun ke sudut bibirnya yang sensual, merah merekah disertai desahan-desahan kecilnya terdengar olehku. Di sana aku mempermainkan lidahku serta kugigit lembut. Dia menggelinjang dan dengan tidak sabar dia mengecup bibirku dengan buas, sementara tangannya mulai mengusap kepalaku, aku pun tidak tinggal diam. Dengan segera tanganku turun ke susunya yang menjadi kegemaranku bermain, kuraba dan kuputar-putar putingnya yang mungil. Dia mengerang nikmat.
Tanganku terus turun. Kusibak rok mini (kulot)nya Meiske, terus ke arah belakang tempat zip (ruitszleting) langsung kubuka perlahan-lahan. Dia diam saja dan aku merasakan bahwa dia sudah pasrah dengan apa yang akan kulakukan. Kutarik roknya ke bawah dan dia membantu untuk melepaskannya.
Para pembaca yang budiman, anda bisa membayangkan, dihadapanku (laki-laki sehat fisik dan mental berumur 22 tahun) tergeletak sebatang tubuh gadis 15 tahun yang berdarah Portugis. Dengan tinggi 170 cm, putih mulus dengan perut yang rata, buah dada yang besar berukuran 36C, montok serta kenyal, mengenakan CD mini berwarna pink.
"Tuhan.. betapa sempurnanya ciptaanMu." dalam hatiku.
"Maass Adit.. peluk Meis dong.." tiba-tiba katanya dengan sendu membuyarkan lamunanku.
Kembali aku memeluknya dengan lembut dan aku merasa penisku melakukan pemberontakan yang gila. Sambil mencium bibirnya, lehernya terus turun ke susunya serta putingnya yang menggairahkan, aku melepaskan jeansku. Kini di tempat tidurku tergeletak sepasang manusia hanya tertutup oleh CD masing-masing, pink dan white saling berpagut menggelora. Kukecup kedua puting merah muda itu berulang-ulang dengan lembut sampai basah oleh air liurku. Kuturunkan kecupanku ke arah pusarnya Meis, dia bergerak sambil terus menjambak rambutku sambil mendesah disertai erangan-erangan nikmatnya yang halus. Sampai akhirnya bibirku berada di atas vaginanya yang sudah basah tertutup oleh Miss Pink CDnya.
"Meiske sayang.. mau kan kamu merasakan dan menikmati ini? Pelan-pelan yaa?" kataku sambil mulai membuka CD-nya lepas dari tubuhnya.
Meiske hanya menganggukkan kepalanya dengan rintihan kenikmatan yang kuyakin belum pernah dirasakannya seumur hidup. Dihadapanku terlihat anak gadis, perawan, telanjang dengan lubang kewanitaan ditumbuhi bulu-bulu halus yang teratur rapi nan cantik. Vagina anak perawan yang belum pernah disentuh oleh laki-laki manapun. Kukecup bibir atas benda indah itu yang dengan serta merta mengeluarkan aroma yang khas. Aku merasakan gerak gelinjang Meiske serta keluhan panjang.
"Ooohh.. Maass..!"
Kuyakin Meiske sudah kehilangan kata-kata untuk menyatakan kenikmatan yang belum pernah dia alami, karena umurnya baru 15 tahun.
Aku berusaha sekuat mungkin untuk menahan nafsuku serta pemberontakan Adhitya junior di balik CD-ku, aku ingin memberikan kepuasan kepada Meiske semaksimal mungkin, sehingga dia akan menyerah dengan apa yang akan kulakukan demi kepuasan bersama. Kujilat belahan vaginanya sambil perlahan-lahan kubuka pahanya yang sebelumnya Meiske jepitkan untuk menahan gejolak kenikmatan pada saat aku pertama kali mengecup pucuknya. Pahanya yang putih mulus itu terbuka sedikit demi sedikit sambil lidahku bermain dengan lembut. Klitorisnya yang mungil tampak merekah merah muda. Aku tidak tahan. Kukecup dan kugigit-gigit kecil. Hal ini membuat Meiske menggoyangkan pantatnya yang padat, kenyal serta mulus itu dengan gila. Kedua tangannya mencekal rambutku dan menekankan ke arah vaginanya sambil berteriak kecil menahan.
Basah sudah bibirku, hidungku, lidahku dengan cairan putih bening yang keluar terasa agak asin namun harum dengan aroma yang khas dari vaginanya Meis. Cengkraman serta jepitan di kepalaku mengendur, dia telah mencapai orgasme. Kujilat dan kutelan habis cairan itu di sekitar vagina indahnya dengan nafsu yang memuncak. Aku merasakan otot penisku berdenyut-denyut, dan aku merasakan sesuatu keluar dengan dahsyatnya dari penisku yang terasa membasahi CD-ku. Rupanya aku juga mengalami orgasme.
"Maass Adit.. sini, peluk Meiske.." rintihnya sendu.
Aku tersadar dengan kejadian yang baru saja kulakukan. Gila.. aku baru saja menelan cairan orgasme anak perawan. Aku bangun dan memeluk Meiske dengan lembut dan mesra, dia kaget melihat mulut dan hidungku masih tercecer cairan putih bening.
Tiba-tiba, "Cup.. cup.. cup.." dikecupnya bibirku, hidungku, daguku sambil menjilati sisa-sisa cairan putih bening yang masih ada di wajahku dengan liar.
Dia terus memandangku dengan matanya yang indah berbinar itu. Posisi kami rebah berhadapan berdampingan, dia berada di sebelah kiriku dan aku berada di sebaliknya. Tanganku menyentuh dan mengusap susunya yang putih, montok dihiasi puting kecil merah muda.
"Mas Adit.." desahnya lembut.
"Apa Meis..?" jawabku berbisik.
"Mas Adit kan sayang sama Meis.." katanya lagi sambil memandang serta membelai pipiku, menyentuh bibirku dengan jarinya.
"Iyaa.. ada apa Non.. kok pake nanya..?" balasku lembut.
Jariku tetap nakal bermain-main di puting susunya yang menggairahkan.
"Maass.. soalnya Meis belum pernah begini.." katanya lagi sambil melirik ke arah mataku.
Usapan tangannya tidak berhenti di antara pipi dan bibirku. Aku balas memandangnya sambil tersenyum.
"Aaahh Maass.. Jangan diliatin begitu dong.. Meis kan maluu.." katanya sambil merajuk menyusupkan wajahnya di leherku, kakinya yang indah dibelitkan ke pinggangku seperti memeluk guling.
Tiba-tiba dia tersentak saat perutnya menyentuh perutku yang mau tidak mau, vaginanya menyentuh sesuatu yang tegang di balik CD-ku yang sudah basah. Secara refleks Meiske mencoba meregangkan tubuhnya, tetapi dengan sigap kutahan dengan melingkarkan tanganku di pinggangnya sambil berbisik, "Jangan dilepas sayang.. biarkan nempel.. aku ingin kamu merasakan milik laki-laki yang menyayangimu, menyentuh kulitmu." kataku dengan nada pasti.
Dia terhenyak dan tegang sesaat, dengan sabar dan lembut aku cium kening dan bibirnya dan aku berkata sambil melepaskan CD-ku perlahan-lahan, "Kamu belum pernah melihat yang namanya penis laki-laki dewasa dalam keadaan tegang kan? Kamu mau lihat?" tanyaku sambil menatap pasti ke arah matanya yang indah itu.
Sepertinya dia bingung sesaat dan aku tetap memandangnya dengan tatapan mata yang menusuk serta meyakinkan. Akhirnya dengan sikap pasrah dia mengangguk pelan. Kami melepas pelukan dan dengan perlahan-lahan, Meiske menundukkan kepalanya melihat ke arah pangkal pahaku.
"Ooohh.." teriaknya kecil dan kaget serta merta memeluk leherku menyembunyikan mukanya.
Aku rasanya ingin tertawa melihat sikapnya yang lugu itu, maklum saja anak perawan melihat pertama kali penis laki-laki dewasa lagi tegang sepanjang 15cm x 3cm. Surprise!
"Hey.. kenapa sayang..? Lihat tuh.. indah kan?" kataku menggoda.
"Ngga mauu.. Meis maluu Mas..!" jawabnya tanpa melepaskan wajahnya di leherku dengan nafas yang agak memburu dan tangannya memeluk leherku.
Dengan sigap aku peluk dia di pinggangnya yang berakibat penisku si 15cm x 3cm yang masih tegang itu menempel di antara vaginanya yang lembut. Dia kaget dan berusaha melepaskan tetapi kutahan pinggangnya, nafasnya makin terengah-engah.
Terasa ada cairan hangat mengalir menyentuh penisku perlahan-lahan dan ketegangan tubuh dia mulai agak mengendur.
"Maass.. Meiis.. aahh nggaa aahh.." desahnya terengah-engah.
Pelukanku di pinggangnya kukendurkan sambil menatap matanya yang agak redup sambil berbisik,"Sayang.. ini bagian dari perasaan cinta dan kasih sayang, Non.. ayo lihat.."
Aku mengambil tangan kirinya dan kuarahkan ke penisku yang tegang, dia mengikuti gerakan tanganku sambil pelan-pelan menundukkan kepalanya ke arah penisku, kuusapkan tangannya ke penisku sambil menggenggam dengan lembut. Aku rasakan nafasnya memburu dan aku mulai merasakan sentuhan lembut itu dengan nikmat.
"Gila.. man..! Penisku dipegang oleh anak perawan yang cantikk..!" pekikku dalam hati.
Kuajari Meiske sambil menggengam si Junior untuk mengurut dengan lembut, tanganku kemudian melepaskan tangannya yang halus, terus mengurut penisku secara berirama. Sementara tanganku sendiri menyentuh vaginanya yang lembut dan mulai mengelus bibir hangat tersebut dengan penuh rasa cinta.
Beberapa saat kemudian dia berteriak kecil, "Maass.. oohh.." dia bergerak dan tangannya yang masih memegang penisku disentuhkan ke vaginanya.
Tiba-tiba dia memelukku sambil melingkarkan pahanya yang putih dan mulus itu serta menekankan vaginanya dengan penisku. Tanganku terpaksa kulepas dari bibir vagina cantik itu, tangannya memeluk badanku, kemudian bibirnya dengan buas mengecup bibirku sambil mengerang karena nikmat. Terasa basah penisku yang masih menempel di bibir hangatnya Meiske, orgasmenya yang kedua.
Woow.. seprei tempat tidurku sudah tidak karuan lagi bentuknya serta basah pada bagian di mana kemaluan kami berdua saling menempel. Aku mulai tidak tahan dengan keadaan seperti itu, penisku makin keras dan tegak sementara agak terjepit di antara bibir vagina lembut miliknya Meiske. Yang agak mengherankan adalah, aku masih bisa menahan diri untuk tidak mulai melakukan penetrasi karena sadar bahwa anak ini masih perawan, meskipun keadaannya tinggal tancap, beres kan? Pikiran sehat muncul sejenak (sejenak saja! Tidak sampai satu menit).
"Hey, ini anak masih perawan kan, kalau elu perawanin die, dose man..! Tau ngga?" dalam hatiku bergejolak.
Aku yakin bahwa aku harus mengakhiri kenikmatan ini dengan kondisi baik. Aku dan Meiske harus benar-benar puas.
Kubalas kecupan-kecupan ganasnya Meiske di bibirnya, lehernya, dadanya dan berhenti serta bermain-main agak lama di kedua susunya yang menggairakan serta putingnya yang kecil merah muda itu. Tanganku bergerilya ke arah vaginanya yang lembut berwarna merah muda pada kedua labia mayora-nya. Pahanya yang putih mulus masih melingkar di pinggangku, sehingga jari tengahku bebas berkeliaran mengusap-usap vaginanya yang sudah amat basah dengan cairan putih bening yang keluar terakhir. Desahan, erangan serta teriakan-teriakan kecil terus meluncur dari bibir yang sensual di depan wajahku. Sekali-kali dia mngecup dan juga menggigit bibirku dengan ganas selama jariku mempermainkan labia mayora serta clitorisnya yang agak keras. Kugeser tubuh putih mulus itu perlahan-lahan, sehingga Meiske telentang dan posisiku berada di atasnya.
"Meiske sayang, Mas ingin kamu merasakan kenikmatan orang bercinta.. kamu mau kan..?" aku berkata sambil menatap wajahnya yang terlihat pasrah dan bertambah cantik dengan sebagian keringat menitik di dahinya.
"Maass Adit.. Meis musti gimana sekarang?" jawabnya lembut setengah tersenyum juga dengan nafas mulai memburu."Mas mau kamu merasakan gimana yang namanya Real-Make-Love Oke?" kataku dengan lembut dan pasti sambil mengecup bibirnya yang menggemaskan.
Dia mengangguk pelan tetapi kuyakin pasti dia ingin merasakan sesuatu yang tidak pernah dirasakannya.
Dengan sabar dan lembut tanpa melepaskan pandangan mataku ke arah matanya yang mulai setengah terpejam, kurenggangkan pahanya, kuarahkan penisku yang sudah tegang dari tadi ke atas vaginanya yang kuraba dengan jari tengahku. Sudah merekah terbuka, lembut, perlahan kuusap-usapkan ujung penisku ke vagina Meiske sambil kukecup bibirnya, susunya, putingnya. Kujilat mesra tangan kirinya dengan segera memegang dia meremas kepalaku dan tangan kanannya membelai punggungku dengan mesra seolah-olah mulai merasakan kenikmatan lidahku bermain pada puting susunya yang kecil mungil kemerah-merahan serta usapan-usapan penisku pada vaginanya. Perlahan-lahan kudorong penisku memasuki kira-kira setengahnya ke liang vaginanya Meiske.
"Maass.. pelan-pelan.. sakiitt Maas.." jerit kecilnya.
Aku agak kaget dan langsung berhenti bergerak karena meskipun aku sudah tidak tahan ingin penetrasi penuh tetapi aku masih sadar bahwa ini adalah Real Make Love antara aku yang mahasiswa 22 tahun dengan Meiske yang anak perawan 15 tahun berdarah Portugis yang amat kusayangi, jadi aku harus sabar dan penuh rasa kasih serta cinta yang lembut.
"Oh.. maaf sayang.. sedikit lagi.. Mas pelan-pelan.. atau dicabut aja..?" kataku tanpa sadar.
"Jangan Maass.. pelan-pelan aja.." jawabnya lirih.
Aku merasa tidak tahan, antara mau terus dan takut dia kesakitan.
"Gila lu Dit, ini anak masih perawan!" kata hatiku kembali berkata.
Tetapi karena sudah tanggung, penisku sudah masuk setengah kuteruskan amat perlahan.
Penetrasi yang berakhir dengan keluhan Meiske yang terdengar lirih, "Maass.. aduuhh..!"
Nafasnya memburu, terasa liang vaginanya yang sempit itu basah melumasi penisku yang masuk dan menyentuh sesuatu batas, selaput dara. Aku bingung sejenak untuk berusaha menguasai diriku.
"Adit.. terusin kalau elu bener cinta sama gadis berdarah Portugis ini." bisikan hatiku lagi.
Sambil mengatur nafas, aku diam beberapa saat sambil memandang gadis perawanku yang cantik ini.
"Meis.. kamu mau kan..?" aku berbisik di depan bibirnya yang sensual, reaksinya membuat aku tertegun.
Dia angkat pantatnya sehingga penisku masuk penuh ke dalam vagina indah itu, tiba-tiba kedua kakinya melingkar di pinggangku dan sekaligus menjepitnya.
"Luar biasa ini gadisku yang perawan!" pujiku dalam hati.
Aku langsung goyangkan pantatku maju mundur perlahan-lahan tetapi pasti, makin lama makin cepat, kukecup sudut bibirnya, ujung dagunya. Nafasnya dan nafasku tidak karuan lagi iramanya.
"Maass.. ohh.. ngg.. Maass.. Adiit, teerruss maass.." erangannya makin keras.
Gerakan pantatnya yang bulat makin menjadi-jadi. Kupeluk Meiske dengan erat karena aku mulai merasakan denyut-denyut gila penisku di bagian kepalanya. Gerakan otot vagina Meiske yang menghisap penisku setiap gerakan mundur membuat aku benar-benar tidak tahan. Rasanya belum lama penetrasiku, tiba-tiba Meiske menjerit lirih disertai pagutannya di bahuku sebelah kanan serta jepitan kedua pahanya di pinggangku.
"Maass Adiitt.. aakkhh.. mmff.."
Aku tidak bisa menahan lagi kenikmatan badaniah ini, di mana kurasakan seluruh penisku terbenam di liang vaginanya Meiske dan.
"Meeiis.. Mas nggaa.. tahan..!" teriakku kecil di kupingnya sebelah kanan.
Ini intercourse, makelove, sanggama atau entah apalagi namanya, aku sendiri tidak tahu. Yang jelas ini adalah yang paling gila dan paling edan yang pernah kulakukan sampai saat itu. Aku mengalami orgasme hebat bersama Meiske, gadis kecilku, anak SMP yang berdarah Portugis dan yang telah kuperawani. This is very-very goddam, asshole, cocksucker, cunteater, pussylicker, sonofthebitch something special.
Spermaku keluar menyemprot di dalam vagina lembutnya Meiske bersamaan dengan pahanya yang mulus menjepit pinggangku dengan kuat tanda dia mengalami hal yang bersamaan denganku. Kami berpagutan, berkecup, berpelukan, tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh-tubuh telanjang kami. Skin To Skin. Beberapa saat, kami berpelukan seolah-olah tidak akan melepaskan satu sama lain. Kuputar tubuhku sehingga posisi kami berdua berhadapan berdampingan tanpa melepaskan pelukan kami masing-masing. Peluh kami berdua mengalir membasahi punggung, leher, dada, perut dan hampir seluruh tubuh.
"Meiske sayang.. buka dong matanya.." kataku lembut sambil mengelus pipinya, menyentuh bibirnya dengan ibu jariku sewaktu melihat dia dengan matanya yang masih menutup.
Menikmati atau berusaha menyadari apa yang baru saja terjadi, mungkinkah? Dia membuka mata coklat tua yang indah dan berkaca-kaca. Perlahan-lahan dia memandang ke arah mataku, dua butir air mata mengalir dari mata yang indah itu.
"Maass.." suaranya terdengar lembut sambil jarinya mengusap pipi dan bibirku.
"Mas Adit sayang sama Meis kan..?" katanya lagi dengan agak tersedan manja.
"Iyaa Meis.. Mas Adit sayang kamu." jawabku dengan tetap mengelus pipi dan bibirnya yang sensual indah itu.
Kuusap tetesan air matanya dan kami saling mengelus muka masing-masing dengan penuh kasih dan cinta.
"Meis ngga nyesel lakukan sama Mas Adit.. karena Meis sayang sama mas.. Meis cinta sama mas.." katanya lagi dengan lembut.
"Mas Adit juga sayang sama Meis.. kamu ngga nyesel kan dengan apa yang kita lakukan tadi..?" tanyaku lagi.
Dia mengangguk pelan tetapi pasti dan tersenyum manis. Kupeluk dia dan kukecup keningnya, bibirnya dan kugigit kecil sudut bibirnya, dia mencengkram rambutku sambil membalas kecupanku di bibirnya. Perlahan-lahan kami saling melepaskan diri dan secara refleks kami berdua melirik ke arah pangkal paha kami masing-masing. Kami termenung sejenak melihat seprei tempat tidurku basah dan ada bercak merah.
"Maass.. Meis takut Mas.. ada darah di.." dia berkata dengan ekspresi wajah khawatir.
Segera kupegang kedua belah pipinya dan melekatkan pandanganku ke matanya.
"Jangan takut sayang.. itu tandanya kamu masih suci dan Mas yang pertama melakukan pada Meis dan Mas akan bertanggung jawab atas perbuatanku, Meis.. jangan khawatir sayang." jawabku dengan tenang dan pasti dan langsung kembali kupeluk dia sambil mengecup keningnya.
Dia menbalas pelukanku. Kami berpelukan seolah-olah tidak akan saling melepaskan. Aku bangun dan meraih bajuku dari lantai segera kubersihkan tubuh Meiske, di pangkal pahanya, vaginanya, sambil memandang tersenyum puas kepadanya. Dia pun bangun dan ikut membereskan bajunya yang berserakan di atas lantai.
Kami berdiri berhadapan, saling berpandangan mesra dengan tubuh telanjang. Kupeluk Meiske, dia membalas pelukanku dan kami berpagut lembut mesra. Kugandeng tangannya, kami berjalan beberapa langkah mendekati lemari pakaianku, kuambil CD yang bersih. Tanpa sadar Meiske terlihat termenung memadangiku.
"Meiske sayang.. udah sore, non.." aku berkata mengingatkannya juga menyadarkan diriku sendiri sambil menyodorkan CD-ku yang bersih.
Dia tersentak dan terlihat pandangan yang lucu waktu matanya melihat CD-ku yang kusodorkan kepadanya.
"Buat siapa..?" tanyanya heran.
"Ya buat kamu.. masa kamu mau pakai CD kamu yang udah basah dan lengket lagi." aku jawab sambil menahan tawa geli, dasar anak kecil.
Dia tersadar dan merajuk manja serta merta memelukku, menyembunyikan wajahnya di dadaku.
"Aaahh.. Mas Adit.. Meis jadi malu kan..?" sergahnya manja.
Kutuntun Meiske duduk di tempat tidurku, kukenakan CD cowok putihku. Lucu juga melihat cewek pakai CD cowok. Meiske memakai baju dan rok mininya kembali. Kemudian aku sendiri berpakaian.
"Meiske, Mas mau tahu, kok kamu mau melakukan ini sama aku ngga takut hamil..?" tanyaku serius sambil memandang matanya yang indah itu.
"Meis mau karena Meis sayang sama Mas Adit.. kan Mas udah janji ngga akan meninggalkan Meis.. iyaa kan?" jawabnya sambil memeluk leherku.
"Sekarang udah sore. Mau pulang ngga, Meis?" tanyaku sambil memeluk pinggangnya.
Dia memandangku sambil tersenyum sendu melingkarkan tangannya di leherku sambil mengangguk pelan.
CD-nya yang berwarna pink masih tergeletak basah di atas tempat tidurku. Kuambil sambil kuciumi, dia berusaha merebutnya dari tanganku tetapi kutahan tangannya.
"Ini milik Mas Adit untuk selama-lamanya.." kataku tegas sambil menatap matanya yang cantik berbinar-binar itu.
"Jangan Mas.. itu kotor dan bau kan..?" sergahnya.
"Biaariin.. kotoran yang cantik dan bau yang haruumm.. kenang-kenangan dari gadis kecilku yang cantik." jawabku sambil mengecup bibirnya yang sensual.
Cepat-cepat aku melepaskan diri dan melemparkan CD pink itu ke dalam lemari pakaianku, kututup, kukunci. Dia terdiam dan tersenyum cerah. Kuantarkan Meiske pulang kerumahnya, jam menunjukan jam 18:00. Kami berkasih mesra hampir 5 jam di rumahku, edan, gila dan sebagainya. Aku bahagia sekali.
Hubunganku dengan Meiske berlangsung sampai dia kelas 2 SMA, dan setiap kali ada kesempatan kami bercinta dengan gairah yang tinggi selalu di rumahku yang sering kali sepi dan kosong di mana orang tuaku serta kedua kakakku sering keluar kota dengan urusannya masing-masing. Karena tidak mungkin kami lakukan di rumahnya atau di hotel atau tempat lain. Yang jelas kami selalu berhati-hati setiap kali kami bercinta, aku beberapa kali mencoba menggunakan kondom tetapi aku merasa tanpa kondom yang paling asyik. Skin To Skin.
Hubungan kami terputus dengan alasan klasik, perbedaan agama, dia Kristen sedangkan aku Islam. Orang tuanya yang tidak setuju hubungan kami berlanjut atas dasar perbedaan agama tersebut. Padahal aku dan Meiske sudah saling berikrar untuk hidup bersama setelah aku selesai kuliah dan dia paling tidak sampai D3. Perbedaan agama bagi kami bisa di bicarakan nanti-nanti. Aku selama satu tahun terakhir, sejak orang tuanya menyatakan ketidak setujuan mereka atas hubungan kami itu, tetap berusaha menghubungi Meiske baik lewat telepon maupun surat, tidak ada jawaban atau pun kalau melalui telepon jawabannya dia tidak ada di rumah atau alasan lain yang menegaskan bahwa aku tidak dapat berhubungan lagi dengannya.
Sedihkah aku..? jangan tanya lagi, aku sempat frustrasi hampir satu tahun. Kegiatan fisik yang keras seperti beladiri, naik gunung dan terjun payung akhirnya dapat memulihkan semangat hidupku untuk melanjutkan hidup ini. The Life Show Must Go On Man! Terakhir aku melihat Meiske di salah satu pusat perbelanjaan pada tahun 1998, kulihat dia sedang berjalan-jalan bersama ibu serta adiknya disertai 2 anak-anak kecil yang lucu, anaknyakah? Hanya Tuhan dan keluarganya yang tahu.
Demikian para pembaca yang budiman, salah satu kisah hidupku yang cukup unik dan amat berkesan dan tidak akan kulupakan seumur hidupku.
TAMAT
pijit plus..
Karena benar-benar capai, saya ingin pijat, maka saya pergi ke PPT dekat kantor rekanan saya bagian selatan Jakarta, maklum di rumah tidak ada yang bisa pijat. Tempatnya cukup lumayan depan rumah makan Texas, jadi habis pijat (segar plus capai hilang) bisa langsung makan, khan enak tuh, sebelumnya aku belum pernah ke tempat ini jadi niatku adalah benar-benar pijat, dengan nama Spesial Masturbasi (SM) kuberi istilah begitu karena (setelah beberapa kali) kebanyakan mereka akan menawarkan jasa seperti itu, tak lebih, sebenarnya inisial tersebut memang benar. Yang jadi persoalan adalah cara (teknik) mereka memang benar-benar profesional.
Banyaknya nama-nama WP (wanita pemijat bukan word perfect) tertulis di kepingan plastik, bagian sisi kiri adalah yang tersedia seperti Doxx, Soxxxx, Ixx, Axxx, Wxxx, Mxxx, Sxxx, Sxxxxx, Nxxx, Ixxx, Sxxxx, dan teman-temannya, yang sudah dipesan (cobalah ingat daftar ini - sebab ini biasanya yang terbaik), sedangkan paling kanan sedang tugas, tetapi jangan salah terkadang resepsionis mengatur WP yang terlalu banyak tugas namanya diletakkan di tengah/dianggap dipesan biar WP lainnya merata tugasnya.
Biaya yang tertera di bandrol resepsionis VIP 1,5 jam $75, dengan kamar tertutup tirai ganda dengan dinding tembok (bukan kain/triplek). AC split sendiri, sebuah kursi dan nakash serta tempat sampah (cek apakah ada kondom, bila ada artinya tempat ini menyediakan order khusus). Cermin kecil, jam dinding, gantungan pakaian, tentunya tempat tidur (kalau sudah selesai pijat coba periksa di bawah sprei pasti ada perlaknya. Kalau ngompol biar nggak menetes ke kasur pegasnya (coba angkat perlaknya pasti di daerah pas kemaluan agak lembab kadang diberi pemutih untuk menghilangkan noda bekas ompol, kalau perlu angkat kasur pegasnya kadang-kadang menemukan bekas pakai kondom plus isinya). Sedangkan kamar biasa 1,5 jam $65 (1 jam $50) kamar ditutup kain, AC cassette dipakai bersama, tanpa kursi, lainnya sama dengan di atas. Melihat situasi di atas, sepertinya tidak ada pijat khusus seperti Monggomas, Kartika, dan lain-lain di daerah Kota.
Saya pesan Mbak Sxxxx ke Mbak Axxxx (resepsionisnya), kemudian saya dipersilakan ke kamar VIP 304, berarti saya naik ke lantai 3, dengan kondisi kamar seperti di atas.
Setelah masuk, tidak lama kemudian masuk Mbak Sxxxx (38D, tangan dan betis sedang, agak pendek 150 cm, sekitar 30 tahun, wajah sunda), saya melepaskan semua pakaian kecuali CD.
"Selamat siang Pak", sapa Mbak Sxxxx.
"Siang", jawabku.
"Mau minum apa Pak?", tanyanya.
"Teh plus krem panas tanpa gula!" kemudian dia pergi ke pesawat telepon di luar ruangan, dan kembali ke kamar lagi. Saat aku akan naik ke tempat tidur...
"Pakai krem nggak Pak?" tanya Mbak Sxxxx.
"Pakai!" jawabku singkat.
"Kalau gitu sekalian dilepas aja CD-nya nanti kena krem", kata Mbak Sxxxx.
Karena sudah telanjur tidur telungkup dengan kaki rapat, "Tolong dong lepasin!", seruku. Kan malu belum kenal udah mau lihat rudal mengkeret aja, jadi sambil tidur, CD-ku diplorotin sama dia, tentunya dengan melebarkan sedikit kakiku.
"Mbak AC-nya boleh nggak dimatiin aja, soalnya saya nggak kuat dingin?" Ini trikku karena dia pasti kepanasan, bayangin saja dia jalan sana-sini, mijat, pakai baju komplit, paling tidak blazer akan di lepas, dan tinggal kaos tanpa lengan (bahkan Mbak Soxxx, kaos tanpa lengannya di angkat hingga bawah bra 42FF-nya). Jangan lupa letakkan rudal pada posisi yang aman, bila sewaktu-waktu berubah ukuran, tidak sakit.
Mulailah pijat tanpa krem ke seluruh tubuhku, dimulai dari telapak kaki, betis, paha, pantat, pinggang, punggung. Karena letak kedua kakiku agak rapat, saat dia memijat bagian telapak kaki, otomatis kakiku tertarik dengan sendirinya masing-masing terbawa ke tepi tempat tidur sehingga posisi kakiku terbuka lebar (akhirnya aku tahu maksud posisi ini untuk dapat memijat bagian dalam pahaku, menyenggol biji sedikit).
Saat memijat punggung dia naik ke tempat tidur dengan menduduki pantatku, dan paha bagian dalamnya menyentuh pinggangku, terasa dingin dan halus. Hasil sensor pantatku mengatakan bahwa dia menggunakan celana ketat hingga pangkal paha. Saat tangannya mendorong dari pinggang ke pundak, otomatis posisinya agak menunduk, terasa ada dua hal yang membuat sensor probe-ku over range. Pertama, itu payudara 38D menyentuh punggung, walau masih dibungkus bra dan kaos ada rasa kenyal gimana gitu. Kedua, Saat diduduki pasti daerah lobang pantat dia kan yang nempel di pantatku, nah saat dia menunduk otomatis daging vagina yang tembem seperti tutup bagasi VW Kodok-ku menyentuh pantatku dan ada rasa seperti kedutan, mungkin karena dia tekan pundakku sehingga tumpuannya ada di tutup bagasi itu.
Hingga akhirnya memijat bagian lipatan paha dalam yang kadang-kadang ujung jarinya menyentuh rambut di sekitar biji (kalau aku bilang sih bukan pijat tapi sentuhan atau lebih halus lagi. Padahal belum pakai krem, kalau dia sebelum melakukan ini dia bilang Punten, maka lain kali kalau ke sini lagi, aku langsung order banyakin Puntennya saja, sayang dia nggak bilang). Untuk ukuran pria normal, digituin sih ya pasti kemaluanku bangun, ibarat dongkrak mobil, otomatis pantat keangkat, karena volume kemaluan terisi penuh, untung sudah pada posisi, coba kalau lagi ketekuk, pasti tuh pantat lebih tinggi lagi ngangkatnya.
Lama nggak ngobrol, hanya mendengarkan musik sayup-sayup, dan nampaknya dia sudah menguasai keadaan-aman terkendali (lihat pantatku kadang naik dan merasakan pangkal kemaluanku keras saat pijat dekat biji tadi), keluarlah pertanyaan standar PPT.
"Ke sini sama teman Pak?" tanya Mbak Sxxxx.
"Nggak" jawabku.
"Sudah pernah ke sini?"
"Sudah..." agak berbohong, biar aku tahu servicenya nanti seperti apa, soalnya sesama WP mereka juga bersaing baik wajah, teknik, dan lain-lain.
"Dengan siapa Pak?"
"Wah aku lupa namanya, nggak ngingetin sih!" jawabku. Kalau kamu jawab nama WP-nya nanti dia akan tanya diservice apa aja, bayar berapa dan lain-lain.
"Berarti sering dong Pak",
"Nggak juga, asalnya dari mana Mbak?" tanyaku.
"Bandung", pembicaraan terhenti.
Dia mulai memijat dengan krem yang cukup banyak (ini pijat apa lulur krem) semuanya dari arah bawah ke atas (mungkin maksudnya ke arah jantung, agar peredaran darah lancar, nah bisa bayangkan peredaran darah lancar, kemaluan jadi keras, apa nggak tinggal muncrat saja) tapi teknik pijatnya cukup baik (menurutku) pada daerah tanpa titik rangsang dia akan tekan, tapi bila di daerah titik rangsang berubah tekanannya (bukan pijat tapi sentuhan) bayangkan aku dibikin tegang-nggak-tegang-nggak dan seterusnya, disinilah seninya seks, kalau cuma masukin - muncrat - tidur ngorok nggak ada seni, hanya kewajiban memenuhi kebutuhan.
Urutan pijat dengan krem dilakukan sama seperti tanpa krem, hanya saat dia mulai ke daerah pantat, dia ada di sisi kiriku dekat pinggang, dengan usapan dari paha luar ditarik ke atas masuk antara biji dan paha dalam mengitari lubang anus (yang terkadang sengaja disentuh) dengan kedua tangan secara bergantian, otomatis pantatku naik lagi, pindah ke betis, terus kembali ke pantat lagi (dalam hatiku harus sabar nih, bayangin coba kamu dirangsang terus dicuekin, dirangsang turus di cuekin dan seterusnya), pantas memang lobang pantat itu enak kok kalau dielus-elus, nggak pria atau wanita sama saja, apalagi di masukin. Kemudian dia pindah ke sisi kanan, kembali aku di rangsang terus di cuekin (memijat di tempat lain tanpa menghiraukan rudal yang sudah tanggung), di rangsang terus di cuekin dan seterusnya).
Setelah tahu bahwa kemaluanku keras (dengan menyentuh pangkal kemaluanku dia tahu kalau aku sudah ereksi) berarti aman terkendali, sebab kalau nggak bangun berarti dia harus bersusah payah untuk membangunkan agar dapat tip khusus. Dia pindah memijatnya ke pundak terus ke pinggang terus tangan (benar-benar dibuat kesal nih kemaluanku). Untuk pinggang dia tidak menduduki pantatku lagi, karena banyak krem, takut bajunya kotor (sebelumnya aku protes kok nggak seperti tadi mijatnya?).
Setelah itu dia kembali lagi ke pantat dan melakukan pijatan seperti tadi lagi, terpaksa aku protes keras.
"Teteh! (kakak; bahasa Sunda) tolong dong jangan dibikin pusing nih!" kataku.
"Memangnya kenapa, Pak?" tanyanya.
"Itu mijatnya bikin pusing nih",
"Ya udah Bapak diam saja, ikutin saja yah!"
"Ya sudah",
"Tetapi nanti tip-nya spesial ya Pak!" tuh kan benar.
Disinilah triknya saat kita lagi butuh banget, dia memberikan penawarannya, memang hampir semua WP berusaha mati-matian secara singkat dan seksama membuat kita tegang dan bikin pusing, yang akhirnya kalau sudah nggak kuat akan mengeluarkan work-order.
"Berapa spesialnya?" kataku lagi.
"Biasanya $100",
"Ya sudah", tanpa merinci lagi work-order seperti apa yang akan dia lakukan (soalnya aku belum tahu) lebih gila lagi aku belum tahu apakah di dompet ada $175 ($75 kamar $100 tip) dan seingatku cash only. Disinilah kelakuan para pria, di otak kepalanya yang lebih besar bisa dikalahkan dengan isi kepala bawahnya yang cenderung lebih kecil tapi bisa bikin kepala bagian atas tips buat para wanita.
Mulailah dia meraba dengan menambah krem tadi dengan baby oil (mungkin, soalnya rasanya lebih cair) di bagian pantat, terus meraba dengan ketajaman kukunya dia menyisir (bahasa kasarnya digaruk, tapi lembuuuut banget) rambut sekitar biji ke arah anus. Wah, volume darah di kemaluanku semakin penuh dan pantat ke angkat sebatas kemaluan, biar nggak ketindihan badanku. Tahu kalau ada celah kiri antara kemaluanku dengan pangkal paha tangannya masuk dan mengelus secara perlahan bagian paha, yah naik lagi pantatku, diulangi lagi celah kanan, yah naik lagi pantatku, pijat lagi sekitar lubang anus, yah naik lagi pantatku, hingga posisi badanku tertumpu pada lutut kaki dan siku tangan dan muka menancap di bantal. Sensasinya, jangan anggap enteng. Kucoba mengeluarkan kepalaku dari bantal dan melirik ke belakang, wah ternyata dia duduk dengan posisi mengangkang spt huruf M, kan benar pakai celana pendek ketat sebatas paha, tapi kelihatan mblendug-nya persis seperti tutup bagasi VW-ku. Aku mencoba meraih tutup bagasi itu, tapi kuurungkan, karena ini pertama kali aku ketemu dia.
Akhirnya dapat juga yang dia cari, memijat kemaluanku secara perlahan sekali lagi perlahan, seperti menimang rudal nuklir takut meledak, dengan sangat pelan tangannya ditarik sehingga hanya bagian ujung jari-jari ke arah anus seolah-olah takut kemaluanku jatuh, tangan berputar sesuai dengan bongkahan pantat, jari tangan kiri ke arah kiri dan jari tangan kanan ke arah kanan, saat ini kalau kemaluanku tidak sehat pasti jatuh (ereksi 60%-80%), tetapi yang terjadi antara kemaluan dengan badan seperti garis yang tidak bersinggungan kata geometri, keras sekali, (setelah tegang, aku bilang sama Teteh bahwa apakah tamu Teteh pijat seperti itu apa tegang semua, atau bila orang impoten apakah bisa ereksi, soalnya di atas kepalaku sudah banyak bintang kecil-kecil alias pusing).
Akhirnya aku berkata, "Teteh, aku sudah nggak tahan keluarin aja!"
Tangan kanannya menggenggam kemaluanku dengan lembut (tanpa tekanan dan banyak baby oil-nya) memutar kepala kemaluan dengan jari-jarinya, genggam batang, maju mundur, sementara tangan kiri menusuk anus, kadang meraba rambut di sekitar anus, begitu berulang-ulang, hingga sperma akan keluar. Kira-kira dalam perjalanan di tengah batang kemaluan, eh dipijat sekuatnya kemaluanku, otomatis aku bergetar (over vibration), tak berapa lama dilepas, ya muncrat cairan dari kemaluanku dengan tekanan yang kuat dan nyaris mengenai daguku. Setelah tekanan cairanku turun, otomatis badanku ambruk seperti hidrolik saja atau mesin yang shut-down.
Si Teteh membersihkan tangannya yang belepotan baby oil plus krem plus cairanku dengan kain sprei, dan melanjutkan memijat. Aduh enak lho rasanya, setelah ejakulasi dipijatin, rasanya seperti habis lari dikejar anjing terus selamat lompat pagar.
"Pak sekarang bagian depannya" tanya Teteh. Aku membalikkan badanku, terlihat kemaluanku mengkerut kembali seperti semula, dan Teteh mulai memijat, seperti urutan saat aku telungkup.
"Pak perutnya di urut nggak?" tanya Teteh. Aku menggangguk saja, sepertinya capai banget, dia tersenyum saja melihat aku kelenger.
"Kenapa ketawa?" tanyaku.
"Nggak, itu keluarnya banyak banget dan itunya keras banget",
"Kamu bisa saja nyanjung, entar, kutambah nih tip-nya", candaku.
"Pak ini mau dikeluarin lagi?" tanpa sadar saat urut, rupanya perutku ditarik dari bawah ke atas (mungkin karena gravitasi, perutku buncit jadi turun sehingga perlu ditarik ke atas) tapi saat ditarik, ujung jari menyentuh kemaluanku. Ya, tegang lagi. Aku tidak menjawab, hanya mengangguk sambil memberikan senyum (yang paling manis dari yang kupunya).
Cuma karena posisi telentang jadi mengurutnya (bukan sortir) digenggam dari bawah ke arah atas sambil diputar dengan telapak tangan menyentuh ujung kemaluan, karena tadi sudah keluar. Jadi sekarang agak lama, tapi dengan keahliannya, tangan kanan mengurut kemaluan, tangan kiri meraba biji hingga menyisir rambut sekitar anus, dan akhirnya keluar juga cairanku.
"Pak permisi keluar dulu, cuci tangan", aku mengangguk saja.
Gila 1 jam 20 menit, aku segera pakai kimono dan menuju kamar mandi, dan pakai baju, karena masih ada waktu aku sempatkan mengobrol.
"Teteh liburnya hari apa?" tanyaku.
"Hari Jumat, kenapa tanya libur segala, mau ke sini lagi?"
"Nggak kalau ada temanku mau ke sini kan jadi tahu."
"Bapak orangnya baik deh",
"Oh iya uang tip-nya belum yah, pantes kamu nyanjung terus", candaku sambil memberikan $100-ku sambil kulihat masih ada selembar lagi berarti selamatlah aku nanti diresepsionis, artinya kan nggak dikejar pengaman PPT.
"Benar Pak, biasanya tamu suka meraba-raba, pegang sana sini, akunya yah belum tahu aja. Semua pria itu bajingan. Kata bokap tetangga temanku nasehatin anak perawannya, kucing itu kalau diberi ikan kadang pura-pura ngambil dikit, tapi kalau nggak ada orang (ada kesempatan) yang diambil ayam seekor, dasar perempuan kaya bola, jauh dikejar, dekat ditendang."
"Ya sudah, nih uang tip-nya, makasih ya Teteh", sambil kucium tangannya.
Sekilas kulihat bulu tangannya merinding.
"Kenapa merinding?"
"Nggak, Bapak memperlakukan WP koq kayak gitu sih",
"Kamu manusia kan, saya juga gitu, dan saya benar-benar puas",
"Pak ke sini lagi yah!"
"Nggak janji yah!"
Tahu nggak, aku melakukan itu semua, ya memberikan preview yang baik agar kalau ke sini lagi dapat yang lebih, pakai ilmu kucing dong.
"Ya udah, terima kasih Teh", dibukanya kain penutup pintu, langsung aku pergi ke resepsionis.
"Makasih Mbak Ajxxx", sapaku.
"Sama-sama Pak", jawabnya.
Tiba-tiba.., "Lho, elu Bud", tanya suara dari belakangku.
"Eh, iya Fexxxx, kok kamu di sini?"
"Iya gue lagi nunggu Sxxxx yang lagi kerja, abis pijat sama siapa lu",
"Eh.. sama Sxxxx"
"Wah lu pasti pijat anus yah?" ucapnya (agak keras, sehingga pengunjung di ruang tunggu pun terdengar).
"Nggak, apaan tuh?" pura-pura bodoh, gila nih anak bikin aku malu aja.
"Ya udah sana, lu kelihatan lemes bin lapar", katanya.
"Nah kamu nunggu siapa?"
"Lu berakin gue tahu".
Oh ternyata dia nungguin Sxxxx yang kerja denganku, aku ngeloyor sambil senyum, mudah-mudahan jari tangan si Teteh nggak dicuci biar dia pijat dengan kerak di sekitar anusku. Langsung saja aku ngeloyor menuju Texas, makan hati/lever 5 buah plus teh manis panas, untuk mengembalikan tenagaku yang hilang diserap Teteh Sxxxx.
TAMAT