Disneyland 1972 Love the old s
CERITAXXX.XTGEM.COM
18/05/11
25
11501
2



MENIDURI ISTRI ORANG.

Nama gua Antok. Travel customer service perusahaan penyalur air minum. Bahasa awamnya sopir sekaligus tukang angkat galon air mineral duapuluh liter. Gak heran badan gua kekar. Bos bilang ini namanya company benefit. Sialan. Dulu gua termasuk orang kuliahan, tapi nyerah sebelom kelar. Otak tak mampu, kantong kering, motivasi payah. Jelek- jelek gini gua punya simpenan cewe cantik putih keturunan chinese. Sarjana lulusan perguruan tinggi and berduit. Rumah gedongan pakai AC. Ibu rumah tangga lagi. Apa gak hebat? Temen- temen gua pada bilang, prestasi kaya gitu kok dibangga-banggaain. Gua bales nanya, emangnya elu bisa apah? Gak peduli omongan orang, pokoknya gua pede. Manteb buat nulis di sini biar orang-orang pada tau semua.
Cewe gua namanya Lina. Umur tigasatu, anak umur lima sama tujuh. Biar gitu badan masih ramping. Tetenya kenceng dan pentilnya terjaga baik. Sampe hapal tuch, padahal dulu kalo pelajaran lupa terus. Katanya waktu anak-anak masih kecil pake botol. Yang terpenting itu memenya masih seret. Kok bisa? Bisa ajah berkat kemajuan teknologi operasi sesar. Ada bekas carutan di perut bawah. Kalo gak percaya lihat ajah sendiri. Suami pergi melulu, ikut perusahaan internasional. Katanya harus sering travel, biar cepat naek pangkat. Bodo amat aturan itu, pokoknya suami pergi melulu, istri tidurin ajah. Lagian cewe mana yang gak butuh temen ngobrol. Abis gitu ya lanjuting ke ranjang lah. Gak bener kalo cuma ngomong-ngomong doang. Guru bahasa Indonesia gua dulu bilang, jangan cuman bicara tapi juga kerja. Lupa gimana persisnya, pokoknya gitu maksudnya.
Cewe gua servisnya benar-benar yahood, termasuk kalo lagi gak mood. Pagi-pagi gua dateng nganter galon air. Mana si bibik, tanya gua. Ke pasar, jawabnya males tiduran. Emang bosen yach ditinggal suami melulu. Anak-anak sekolah, tanya gua liatin itu kaki putih mulus. Iyah, katanya sambil lihat TV. Satu tangan maju, masih gak cukup, pakai dua. Naek turun masuk- masuk balik daster. Halus di tangan, mesum di mata. Pantynya warna jambu, pusernya kelihatan lagi, wuih. Kok diam ajah, lagi gak minat yach. Gua gak peduli, kan udah ngaceng. Gua peloroting ajah pantynya. Buang ke ranjang. Gak nolak. Itu rambut menantang mengundang bencana ajah. Copot celana seragam gua, kolor gua. Buang ke ranjang. Si monas udah kenceng naek turun. Sabar ach, bentar lagi juga dapet itu meme istri orang. Angkat dasternya sampe atas pusar, buka dua kaki mulus putih rada lebar. Nurut kok. Gua naekin badannya. Posisi standar lah, kan si cewe lagi gak gairah. Tangan di samping badan, kaki dipas-pasin di antara dua kaki dia.
Helm coklat item gua mulai masukin celah merah jambu. Ssh, suara apa itu keluar dari mulut. Lanjuting terus, masuk separoh. Seret tapi kering, geli tapi kurang nikmat. Gua pompa pelan-pelan, nah tuch mulai basah. Langsung pentokin ajah si rudal. Uuhh. Banter itu suara sampe kepala keangkat dikit. Heheh. Pompa lagi rada kenceng. Nah, ini baru namaya licin rapet anget nikmat. Gua lirik ke bawah, badan gua yg item kasar numpukin badan dia yang putih halus. Serasa berkuasa gitu, bagaikan orang penting ajah! Biar mesra dikit, gua cipokin mulutnya. Dibales lagi. Nikmat buanget. Sedot- sedot lidah, nah tuh tangan pegangan punggung gua, mulai menikmati yach. Gua jilatin mukanya yang putih. Tambah kenceng goyang pinggul gua sampe kaki doi keangkat-angkat. Nempel lepas jembut gua ke si kecil itil. Teken- teken gesek-gesek biar geli-geli. Nah tuch bener khan, kakinya jadi ngerangkul ke bokong gua. Kalao ada orang ngintip, gua gak bisa dituduh memperkosa. Liat tuch posisinya kakinya kaya gitu, tul hak?. Tarik lagi, seret, licin. Amblas lagi, geli- geli, uenak bener. Cantik putih, istri orang lagi. Kapan lagi.
Gunung merapi mau meletus. Gua angkat badan gua sampe tangan lurus kenceng, perut bawah nempel ketat. Digoyang yach Lin, bisik gua jorok, gua mau kkluarrr nich. Gak perlu diperintah dua kali, kakinya diturunin. Gua lirik ke bawah lagi, pinggulnya yang bulat seksi putih mulai goyang naek turun. Buset. Gak kecepatan yang bikin punya gua sakit. Kan lagi peka-pekanya gitu. Gak terlalu pelan juga yang bikin kurang manteb ngecrotnya. Pokoknya paslah. Crot pertama. Pembukaan. Prrrottthhh dua kali. Yang ini paling banter sampe badan kejang and pantat ampir kram. Sambil digoyang lagi, geli-geli buanget dech helm gua! Peju gua yemprot dalem-dalem. Kalo gak diikat itu rahim abis operasi sesar dulu itu udah pasti hamil eluh. Gua tinggal kabur pastilah. Crot lagi. Crot, crot, rada dikit. Dikit lagi, dikit lagi. Tes, tes. Naaah abis jugah, gak mau rugi maksudnya. Badan ambruk. Punggung keringatan, torpedo masih nancep. Masih ajah digoyang tapi sambil pelan-pelan dibrentiin. Biar punya gua gak kaget gitu. Abis istirohat, gua pake pakaian. Gua sedot bibirnya tanda trima kasih. Tinggalin permen coklat buat anak-anak. Terus balik kerja. Ini baru yang namanya company benefit! Gimana rekan- rekan, hebat khan pengalaman gua? Entar nulis lagi pengalaman sama cewe gua ini waktu dia lagi mood. Lebih lengkap and rame, tunggu ajah. Salam, Antok.
TAMAT...




FREE VIDEO
FIRST SEX 3GP
HOT MOVIES
SEX FUN
GIRL FRIEND
TOP WAPSITE
online counter

MULTI ORGASME INDAH.

Setelah Indah duduk dan istirahat kamipun membuka percakapan, Indah begitu ramah dan pintar mengolah kata- kata sehingga suasana dan obrolan menjadi sempurna, dan akrap, inilah yang menjadi bagian terpenting bagi kami dalam mengolah permainan sex yang sempurna untuk menciptakan multi orgasme, karena percakapan dan pengenalan satu sama lain dapat memberikan dorongan terciptanya sex yang baik.
Kekecewaan dia dengan suaminya yang kurang bisa memberikan kehangatan sangat dipengaruhi persoalan kurangnya komunikasi, tidak adanya keterbukaan, dan kelelahan suami dapat saja menyebabkan tidak harmonisnya hubungan sex yang seimbang, karena di lain pihak istri menjadi haus akan sentuhan dan kehangatan laki-laki, siapapun dia orangnya, yang penting bisa memberikan kehangatan.
Percakapan terus berlanjut, yang akhirnya aku arahkan pada situasi untuk menciptakan suasana yang tenang, dan romantis, ku nyalakan radio dengan lagu-lagu yang lembut, yang bisa memberikan suasana damai, dan menyejukkan hati, dengan maksud untuk menghilangkan beban pikiran yang mungkin berada pada kami berdua.
Akhirnya rangsangan- rangsanganpun aku mulai dan Indah terlihat mendongak menahan birahi yang sudah semakin tinggi, terlihat bibirnya merekah basah, aku nggak tahan dan spontan kucium dan kulumat bibirnya, ternyata dibalas dengan buas oleh Indah, bibir kami menyatu dan lidah kami saling mengulum, tangan kami bergerilnya mencari titik-titik rangsang, ciumanpun berlangsung cukup lama, kemudian tanganku berusaha untuk membuka pakaian yang dikenakannya, bibirku beralih ke telinga Indah, dia pun berteriak.
"aahh.. say geli.., geli say"
Tapi itu tidak kuhiraukan terus aku hisap-hisap lembut telinganya, kemudian bergeser ke belakang telinganya yang ternyata merupakan salah satu titik kelemahan Indah, dia begitu terangsang.
"Heemm say.. oaauu, geli, enak truss akkhh.., oouu.. geli say aaooww"
Dia trus merintih geli, enak katanya, bajunya terbuka langsung kulempar ketepi.
"Wooww kamu benar- benar cantik, Say"
Putih mulus dengan payudara yang menantang yang tertutup BH hitam, kuraba kaitan BH-nya, kulepas dan wow putih mulus dengan dua bukit payudaranya yang menantang, ku sentuh putingnya yang sudah mengeras dan memerah.
"aahh.. aakhh"
Dia begitu semakin terangsang akibat telinga dan putingnya ku mainkan badannya liar mengelinjang keenakan.
"oouuhh say, teruss, enaak say".
Indah terus mengeluh dan keenakan membuatku semakin terangsang untuk menikmati tubuhnya, kupindahkan bibir turun kebawah, ku jilati lehernya yang putih mulus, ku kecup berulang-ulang hingga dia kegelian, turun terus kebawah kudapati putingnya, lalu kuhisap lembut, keras dan lembut lagi.
"aahh.. ouuhh teruss say.. enak sayy".
Tampak putingnya sudah semakin memerah, kujilati dan ku hisap bergantian puting kanan lalu kekiri, seperti bayi yang kehausan, dia semakin menggelinjang liar tubuhnya, dan berteriak-teriak, tanganku juga turut aktif, ku raba perutnya halus ketekan sedikit demi sedikit antara pusar dan memeknya, keras teraba dan tumbuh bulu-bulu halus disekitar itu.
Kubuka celananya dan kuploroti, tangan Indah turut membatu hingga aku tidak mengalami kesulitan untuk menelanjanginya.
Lagi-lagi pemandangan yang sempurna, kulihat gundukan kecil menantang disela-selah selangkangannya, ditutupi CD warna hitam, ku raba, ku jamah dan ku usap selangkangannya, pahanya halus mulus, dia semakin liar dan segera kubuka CD hitamnya kuraba dan ternyata sudah basah, dia begitu terangsang dan sangat menikmatinya, lama kumainkan itilnya, dengan jariku dia berteriak keras, "Akkhh.. sayy enakk sayy" suaranya bergetar diiringi liarnya liuk-liuk tubuhnya, jariku liar keluar masuk kedalam memeknya kutekan lembut.
"Aoo.. enak.. ahh sayy, teruuss, aakkh", dia nggak tahan.
Lama kumainkan jariku didalam dan menekan halus itilnya, dia trus mengeliat liar tubuhnya, kulepas bibirku dalam putingnya langsung ku papah dia menuju kasur dan merebahkan indah duduk di tepi kasur, sambil berjongkok ku hisap itilnya, lidahku bermain di rongga memeknya dia melengguh panjang
"Akkhh.. say.. enak, say aku mau pipis nih akhh"
"Keluarkan", jawabku karena kutau itu adalah orgasme yang akan terjadi.
"Akkhh.. keluar sayy.. akk, enakk, ngilu.. akh.. ngelayang saayy aku ngelayang.. akkhh"
Tidak habis-habisnya dia berteriak, badannya bergetar, kubiarkan dia mengekpresikanya, lidahku trus bermain halus menghisap lembut itilnya, akhirnya dia lemas dan berbaring merebahkan badannya di kasur, tubuhnya masih mengejang, namun lidahku masih truss bergerilya didalam memeknya, menghisap lembut itilnya, membantu dia mengekpresikan gairahnya, agar lepas dan melayang.
Tiba-tiba Indah bangkit langsung memeluk dan menciumku.
"Thanks honey", kamu pintar sekali.
"Yup say, gimana enak?"
"Woow fantastik sekali, melayang, terbang nih rasanya, aku kalah 1 :0 nih sama kamu".
Sambil bicara Indah langsung meraih selangkanganku dan menangkap senjata andalanku, dia memohon.
"Beri saya ini Hon?".
Tanpa menunggu jawaban, dia langsung membuka celana panjang dan CD saya, langsung senjata andalanku keluar dengan berdiri tegak, menantang. Indah langsung terbelalak matanya melihat benda dihadapannya, dia pegang erat seolah tidak rela burung itu terbang meninggalkannya.
"Fantastik honey, bener kamu bilang, panjang betul, hampir menyentuh puser kamu nih"
"He he he", aku pun tertawa.
"18 cm Hon.., centi demi centi hingga ujung memek kamu akan tersentuh senjataku ini".
Tanpa menunggu waktu lagi dia langsung mengelus meremas halus, dan mengocoknya senjataku.
"Ackkh.. enak honey.., trus say.. akkh", aku melenguh keenakan.
Sambil tanganku bermain di payudaranya, kuremas halus dan kusentuh putingnya lembut. Indah pun terbangkit lagi gairahnya, kemudian diarahkan senjataku ke mulutnya, hanya bisa masuk setengah dari senjataku dimulutnya, dihisap lembut, maju mundur berirama, senjataku masuk dalam mulutnya.
"Enak honey akkhh"
Aku merasakan kenikmatan yang tiada tara, ternyata Indah terlalu pintar dalam memainkan senjata ku.
"Akkhh enak.. geli say.. trus say", aku memohon.
Lama dia memainkan senjataku, akhirnya dia terangsang berat, akibat suara-suara yang keluar dari mulutku, dan sentuhan-sentuhan tanganku pada titik-titik rangsangannya, di payudara, telinga, lehernya, dan remasan- remasan rambut yang ku sentuh halus.
Kemudian dia bangkit dan melepaskan senjataku dalam mulutnya, diapun merengek dan meminta untuk segera memasukkan senjataku ke dalam memeknya yang sudah gatal ingin segera diteMbak, akupun mengiyakan dan langsung naik menuju tempat tidur dengan posisi duduk dengan kaki kulipat, Indah mengikuti langkahku dan berdiri di atas tempat tidur kemudian melebarkan kakinya didepanku, memeknya persis di hadapan mukaku, dia ingin membungkuk turun, langsung ku cegah, tanganku meraih pahanya, kesentuh halus memeknya dengan bulu-bulu halus menantang.
"Akkhh.. Hon, gatal nih cepet donk masukkan"
Aku tak menghiraukan permohonannya langsung kuarahkan mulutku ke memeknya, kuhisap lagi lembut itilnya dia bergetar dan
"Ahhkk gatall.. akkh trus.. Hon, enaakk"
Bicaranya bergetar, pantatnya bergoyang bagai Inul menari, tangannya menjaMbak rambutku, bertubi-tubi.
"Hemm.. hemm", terdengar lagi suara dalam mulut indah, dia kegelian dan merintih, lama lidahku bermain di memeknya, hisap, gigit, jilat lidahku bermain.
Pada satu ketika Indah berteriak, "Please honey.. nowww..!, masukin sekarang sayy" dia terus berteriak meminta untuk segera dicoblos, namun aku trus saja mengigit lembut, menjilat, dan menghisap itilnya.
"Kamu jahat Ed..!" teriaknya lagi, sambil diikuti dengan melelehnya air dari dalam memeknya, ternyata Indah mengalami lagi orgasme yang kedua.
Pada saat orgasme, kaki Indah lemas, lunglai, kemudian sambil menjaMbak rambutku badannya turun, dengan selangkangan yang terbuka dan memeknya yang menganga langsung ku sambut memeknya dengan senjataku.
"aaooww" teriak halus indah, karena senjataku langsung masuk ke dalam memeknya.
Dalam situasi orgasme, kemudian ku bantu dia dengan memasukkan senjataku perlahan- lahan, centi demi centi senjataku masuk kedalam memeknya yang sudah basah kuyup, dan kurasakan hangat tersentuh dalam senjataku yang panjang ini, Indah pun berteriak- teriak keenakan.
"Hemm.. ackk.. enak Hon.., akkh". Dia terus berteriak seperti itu, nikmat rasanya.
5 centi, 10 centi dan akhirnya masuk seluruhnya senjataku ditelan memeknya.
Dan indaHPun berteriak, "Ahh Honey masuk semua nih, akk enak.. enak, enak", seperti anak kecil yang terlalu gembira mendapatkan permen kesukaanya.
Sambil bergetar, badannya turun naik berirama menikmati senjataku.
"Achh.. achh" mulut Indah nggak bisa diam dia terus berteriak keenakan.
"Achh.. enak, enak, aku baru ngerasain ini Hon, enaakk.., enak bener kontol kamu, enak.. aduh tembus nih, enakk"
Aku pun mengikuti ekspresinya, kubantu dia dengan bisikan suara- suara yang mengairahkan.
"Hemm.. trus honey.. rasakan kenikmatan ini, lakukan kemauanmu, truss.., terserah kamu".
Akhirnya pantatnya naik turun lebih cepat dengan bantuan tanganku menopang dipahanya, tak lama kemudian, dia berteriak lebih keras, sambil badannya bergetar hebat, tanda dia telah mencapai klimaks lagi, tubuhku dipeluk erat, genjotannya mulai bergerak perlahan.
"Ackkhh.. Ed keluar lagi.., akkhh.. enak".
Ternyata sentuhan yang diterima memeknya dari senjataku membuat dia begitu menikmatinya centi demi centi sangat dia rasakan.
Sejenak terpikir olehku aku begitu heran kenapa aku belum juga keluar ejakulasi, ternyata inilah yang membuat aku bisa bertahan, rasa ingin memuaskan pasangan membuatku begitu perkasa di hadapannya.
Akhirnya kami istirahat sebentar untuk memulihkan stamina Indah, aku khawatir dia terlalu lelah setelah menikmati 3 kali orgasme.
TAMAT...



NIKMATNYA BERCUMBU DENGAN INDI.

engalamanku Ini terjadi mungkin kira-kira 2 tahun yang lalu.
Sebut saja Indi (bukan nama sebenarnya), dia adalah tunangan temanku yang bernama Edi (bukan nama asli) yang tinggal di Jakarta, yang mana pada waktu itu Edi harus keluar kota untuk keperluan bisnisnya. Oh ya, Edi ini punya adik laki-laki yang bernama Deni, dimana adiknya itu teman mainku juga.
Kalau tidak salah, malam itu adalah malam minggu, kebetulan pada waktu itu aku lagi bersiap-siap untuk keluar. Tiba-tiba telpon di rumahku berbunyi, ternyata dari Deni yang mau pinjam motorku untuk menjemput temannya di stasiun kereta api. Dia juga bilang nitip sebentar tunangan kakaknya, karena di rumah lagi tidak ada siapa-siapa. Aku tidak bisa menolak, lagi pula aku ingin tahu tunangan temanku itu seperti bagaimana rupanya.
Tidak lama kemudian Deni datang, karena rumahnya memang tidak begitu jauh dari rumahku dan langsung menuju ke kamarku.
"Hei Rick..! Aku langsung pergi nih.. mana kuncinya..?" kata Deni.
"Tuh.., di atas meja belajar." kataku, padahal dalam hati aku kesal juga bisa batal deh acaraku.
"Oh ya Rick.., kenalin nih tunangan kakakku. Aku nitip sebentar ya, soalnya tadi di rumah nggak ada siapa-siapa, jadinya aku ajak dulu kesini. Bentar kok Rick..," kata Deni sambil tertawa kecil.
"Erick..," kataku sambil menyodorkan tanganku.
"Indi..," katanya sambil tersenyum.
"Busyeett..! Senyumannya..!" kataku dalam hati.
Jantungku langsung berdebar-debar ketika berjabatan tangan dengannya. Bibirnya sensual sekali, kulitnya putih, payudaranya lumayan besar, matanya, hidungnya, pokoknya, wahh..! Akibatnya pikiran kotorku mulai keluar.
"Heh..! Kok malah bengong Rick..!" kata Deni sambil menepuk pundakku.
"Eh.. oh.. kenapa Den..?" kaget juga aku.
"Rick, aku pergi dulu ya..! Ooh ya Ndi.., kalo si Erick macem-macem, teriak aja..!" ucap Deni sambil langsung pergi.
Indi hanya tersenyum saja.
"Sialan lu Den..!" gerutuku dalam hati.
Seperginya Deni, aku jadi seperti orang bingung saja, serba salah dan aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Memang pada dasarnya aku ini sifatnya agak pemalu, tapi kupaksakan juga akhirnya.
"Mo minum apa Ndi..?" kataku melepas rasa maluku.
"Apa aja deh Rick. Asal jangan ngasih racun." katanya sambil tersenyum.
"Bisa juga bercanda nih cewek, aku kasih obat perangsang baru tau..!" kataku dalam hati sambil pergi untuk mengambil beberapa minuman kaleng di dalam kulkas.
Akhirnya kami mengobrol tidak menentu, sampai dia menceritakan kalau dia lagi kesal sekali sama Edi tunangannya itu, pasalnya dia itu sama sekali tidak tahu kalau Edi pergi keluar kota. Sudah jauh-jauh datang ke Bandung, nyatanya orang yang dituju lagi pergi, padahal sebelumnya Edi bilang bahwa dia tidak akan kemana-mana.
"Udah deh Ndi.., mungkin rencananya itu diluar dugaan.., jadi Kamu harus ngerti dong..!" kataku sok bijaksana.
"Kalo sekali sih nggak apa Rick, tapi ini udah yang keberapa kalinya, Aku kadang suka curiga, jangan-jangan Dia punya cewek lain..!" ucap Indi dengan nada kesal.
"Heh.., jangan nuduh dulu Ndi, siapa tau dugaan Kamu salah," kataku.
"Tau ah.., jadi bingung Aku Rick, udah deh, nggak usah ngomongin Dia lagi..!" potong Indi.
"Terus mau ngomong apa nih..?" kataku polos.
Indi tersenyum mendengar ucapanku.
"Kamu udah punya pacar Rick..?" tanya Indi.
"Eh, belom.. nggak laku Ndi.. mana ada yang mau sama Aku..?" jawabku sedikit berbohong.
"Ah bohong Kamu Rick..!" ucap Indi sambil mencubit lenganku.
Seerr..! Tiba-tiba aliran darahku seperti melaju dengan cepat, otomatis adikku berdiri perlahan- lahan, aku jadi salah tingkah. Sepertinya si Indi melihat perubahan yang terjadi pada diriku, aku langsung pura-pura mau mengambil minum lagi, karena memang minumanku sudah habis, tetapi dia langsung menarik tanganku.
"Ada apa Ndi..? Minumannya sudah habis juga..?" kataku pura-pura bodoh.
"Rick, Kamu mau nolongin Aku..?" ucap Indi seperti memelas.
"Iyaa.., ada apa Ndi..?" jawabku.
"Aku.., Aku.. pengen bercinta Rick..?" pinta Indi.
"Hah..!" kaget juga aku mendengarnya, bagai petir di siang hari, bayangkan saja, baru juga satu jam yang lalu kami berkenalan, tetapi dia sudah mengucapkan hal seperti itu kepadaku.
"Ka.., Kamu..?" ujarku terbata-bata.
Belum juga kusempat meneruskan kata- kataku, telunjuknya langsung ditempelkan ke bibirku, kemudian dia membelai pipiku, kemudian dengan lembut dia juga mencium bibirku. Aku hanya bisa diam saja mendapat perlakuan seperti itu. Walaupun ini mungkin bukan yang pertama kalinya bagiku, namun kalau yang seperti ini aku baru yang pertama kalinya merasakan dengan orang yang baru kukenal.
Begitu lembut dia mencium bibirku, kemudian dia berbisik kepadaku, "Aku pengen bercinta sama Kamu, Rick..! Puasin Aku Rick..!"
Lalu dia mulai mencium telinganku, kemudian leherku, "Aahh..!" aku mendesah.
Mendapat perlakuan seperti itu, gejolakku akhirnya bangkit juga. Begitu lembut sekali dia mencium sekitar leherku, kemudian dia kembali mencium bibirku, dijulurkan lidahnya menjalari rongga mulutku. Akhirnya ciumannya kubalas juga, gelombang nafasnya mulai tidak beraturan. Cukup lama juga kami berciuman, kemudian kulepaskan ciumannya, kemudian kujilat telinganya, dan menelusuri lehernya yang putih bak pualam.
Ia mendesah kenikmatan, "Aahh Rick..!"
Mendengar desahannya, aku semakin bernafsu, tanganku mulai menjalar ke belakang, ke dalam t- shirt-nya. Kemudian kuarahkan menuju ke pengait BH-nya, dengan sekali sentakan, pengait itu terlepas.
Kemudian aku mencium bibirnya lagi, kali ini ciumannya sudah mulai agak beringas, mungkin karena nafsu yang sudah mencapai ubun- ubun, lidahku disedotnya sampai terasa sakit, tetapi sakitnya sakit nikmat.
"Rick.., buka dong bajunya..!" katanya manja.
"Bukain dong Ndi..," kataku.
Sambil menciumiku, Indi membuka satu persatu kancing kemeja, kemudian kaos dalamku, kemudian dia lemparkan ke samping tempat tidur. Dia langsung mencium leherku, terus ke arah puting susuku.
Aku hanya bisa mendesah karena nikmatnya, "Akhh.., Ndi."
Kemudian Indi mulai membuka sabukku dan celanaku dibukanya juga. Akhirnya tinggal celana dalam saja. Dia tersenyum ketika melihat kepala kemaluanku off set alias menyembul ke atas.Indi melihat wajahku sebentar, kemudian dia cium kepala kemaluanku yang menyembul keluar itu. Dengan perlahan dia turunkan celana dalamku, kemudian dia lemparkan seenaknya. Dengan penuh nafsu dia mulai menjilati cairang bening yang keluar dari kemaluanku, rasanya nikmat sekali. Setelah puas menjilati, kemudian dia mulai memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya.
"Okhh.. nikmat sekali," kataku dalam hati, sepertinya kemaluanku terasa disedot-sedot.
Indi sangat menikmatinya, sekali- sekali dia gigit kemaluanku.
"Auwww.., sakit dong Ndi..!" kataku sambil agak meringis.
Indi seperti tidak mendengar ucapanku, dia masih tetap saja memaju-mundurkan kepalanya.
Mendapat perlakuannya, akhirnya aku tidak kuat juga, aku sudah tidak kuat lagi menahannya,"Ndi, Aku mau keluar.. akhh..!"
Indi cuek saja, dia malah menyedot batang kemaluanku lebih keras lagi, hingga akhirnya, "Croott.. croott..!"
Aku menyemburkan lahar panasku ke dalam mulut Indi. Dia menelan semua cairan spermaku, terasa agak ngilu juga tetapi nikmat.
Setelah cairannya benar-benar bersih, Indi kemudian berdiri, kemudian dia membuka semua pakaiannya sendiri, sampai akhirnya dia telanjang bulat. Kemudian dia menghampiriku, menciumi bibirku.
"Puasin Aku Rick..!" katanya sambil memeluk tubuhku, kemudian dia menuju tempat tidur.
Sampai disana dia tidur telentang. Aku lalu mendekatinya, kutindih tubuhnya yang elok, kuciumi bibirnya, kemudian kujilati belakang telinga kirinya.
Dia mendesah keenakan, "Aahh..!"
Mendengar desahannya, aku tambah bernafsu, kemudian lidahku mulai menjalar ke payudaranya. Kujilati putingnya yang sebelah kiri, sedangkan tangan kananku meremas payudaranya yang sebelah kiri, sambil kadang kupelintir putingnya.
"Okkhh..! Erick sayang, terus Rick..! Okhh..!" desahnya mulai tidak menentu.
Puas dengan bukit kembarnya, badanku kugeser, kemudian kujilati pusarnya, jilatanku makin turun ke bawah. Kujilati sekitar pangkal pahanya, Indi mulai melenguh hebat, tangan kananku mulai mengelus bukit kemaluannya, lalu kumasukkan, mencari sesuatu yang mungkin kata orang itu adalah klitoris. Indi semakin melenguh hebat, dia menggelinjang bak ikan yang kehabisan air. Kemudian aku mulai menjilati bibir kemaluannya, kukuakkan sedikit bibir kemaluannya, terlihat jelas sekali apa yang namanya klitoris, dengan agak sedikit menahan nafas, kusedot klitorisnya.
"Aakkhh.. Rick..," Indi menjerit agak keras, rupanya dia sudah orgasme, karena aku merasakan cairan yang menyemprot hidungku, kaget juga aku.
Mungkin ini pengalaman pertamaku menjilati kemaluan wanita, karena sebelumnya aku tidak pernah. Aku masih saja menjilati dan menyedot klitorisnya.
"Rick..! Masukin Rick..! Masukin..!" pinta dia dengan wajah memerah menahan nafsu.
Aku yang dari tadi memang sudah menahan nafsu, lalu bangkit dan mengarahkan senjataku ke mulut kemaluannya, kugesek-gesekkan dulu di sekitar bibir kemaluannya.
"Udah dong Rick..! Cepet masukin..!" katanya manja.
"Hmm.., rupanya ni cewek nggak sabaran banget." kataku dalam hati.
Kemudian kutarik tubuhnya ke bawah, sehingga kakinya menjuntai ke lantai, terlihat kemaluannya yang menyembul. Pahanya kulebarkan sedikit, kemudian kuarahkan kemaluanku ke arah liang senggama yang merah merekah. Perlahan tapi pasti kudorong tubuhku.
"Bless..!" akhirnya kemaluanku terbenam di dalam liang kemaluan Indri.
"Aaakkhh Rick..!" desah Indi.
Kaget juga dia karena sentakan kemaluanku yang langsung menerobos kemaluan Indi.
Aku mulai mengerakkan tubuhku, makin lama makin cepat, kadang- kadang sambil meremas- remas kedua bukit kembarnya. Kemudian kubungkukkan badanku, lalu kuhisap puting susunya.
"Aakkhh.., teruss.., Sayangg..! Teruss..!" erang Indi sambil tangannya memegang kedua pipiku.
Aku masih saja menggejot tubuhku, tiba- tiba tubuh Indi mengejang, "Aaakkhh.. Eriicckk..!"
Ternyata Indi sudah mencapai puncaknya duluan.
"Aku udah keluar duluan Sayang..!" kata Indi.
"Aku masih lama Ndi..," kataku sambil masih menggenjot tubuhku.
Kemudian kuangkat tubuh Indi ke tengah tempat tidur, secara spontan, kaki Indi melingkar di pinggangku. Aku menggenjot tubuhku, diikuti goyangan pantat Indi.
"Aakkhh Ndi.., punya Kamu enak sekali." kataku memuji, Indi hanya tersenyum saja.
Aku juga heran, kenapa aku bisa lama juga keluarnya. Tubuh kami berdua sudah basah oleh keringat, kami masih mengayuh bersama menuju puncak kenikmatan. Akhirnya aku tidak kuat juga menahan kenikmatan ini.
"Aahh Ndi.., Aku hampir keluar..," kataku agak terbata-bata.
"Aku juga Rick..! Kita keluarin sama-sama ya Sayang..!" kata Indi sambil menggoyang pantatnya yang bahenol itu.
Goyangan pantat Indi semakin liar. Aku pun tidak kalah sama halnya dengan Indi, frekuensi genjotanku makin kupercepat, sampai pada akhirnya, "Aaakkhh.., Ericckk..!" jerit Indi sambil menancapkan kukunya ke pundakku.
"Aakhh, Indii.., Aku sayang Kamuu..!" erangku sambil mendekap tubuh Indi.
Kami terdiam beberap saat, dengan nafas yang tersenggal-senggal seperti pelari marathon.
"Kamu hebat sekali Rick..!" puji Indi.
"Kamu juga Ndi..!" pujiku juga setelah agak lama kami berpelukan.
Kemudian kami cepat- cepat memakai pakain kami kembali karena takut adik tunangannya Indi keburu datang.
TAMAT...
PACARKU DAN TEMAN-TEMANNYA.

Nama saya Dewi. Keturunan tionghoa asal Solo tapi kuliah di Jakarta. Teman teman bilang saya manis dan putih. Saya rajin senam jadi badan terjaga. Saya punya pacar orang pribumi namanya Anwar yang sudah sering meniduri saya. Tiap kali diajak ke tempat dia hampir selalu saya disetubuhinya. Juga kalau sedang berada di tempat saya. Anwar ini bukan yang pertama. Dulu pernah punya pacar namanya Santo. Juga orang pribumi. Dia juga sering meniduri saya. Tidak sesering yang sekarang ini karena waktu itu saya tinggal di tempat famili. Tapi kalau sedang berada di tempat dia ya sama saja seringnya. Sehabis pertama kali melakukan dengannya celana dalam saya dipakai untuk melap darah saya dan cairan dia. Lalu disimpan. Waktu itu pulang hanya pakai rok untung tidak ketahuan tante saya. Celana dalam saya masih di tempat dia sampai sekarang. Waktu putus tidak dikembalikan.
Mereka berdua sangat menikmati tubuh saya. Buah dada dan paha serta pantat saya paling sering untuk dijamah jamah atau dinikmati dengan mulut. Setelah itu saya disebadani dengan berbagai cara. Kalau keluar sukanya di dalam. Kecuali kalau saya sedang subur. Ditarik dan saya disuruh minum. Ini kalau saya sedang disetubuhi dari depan. Kalau sedang dari belakang dicopot dan dimasukkan ke pantat saya dan dikeluarkan di dalam. Disuruh pakai karet tidak mau. Pernah coba tapi tidak suka. Kalau sedang datang bulan mulut saya yang dipakai dan disuruh telan. Kadang saya disuruh pakai tampon dan disetubuhi di pantat dan keluar di dalam.
Waktu itu datang ke tempat pacar saya tapi ternyata belum pulang dari luar kota. Waktu akan keluar dari tempat kost saya dipanggil oleh temannya. Nama panggilannya Manol. Orang pribumi juga. Dulu pernah membantu membetulkan mobil saya. Kami omong-omong cukup lama. Kemudian entah bagaimana saya ijinkan dia buat menggauli saya. Saya disetubuhi sambil duduk di tepi ranjang tapi kami berdua menghadap ke muka. Jadi dia masuk dari belakang. Tangannya memegangi kaki saya lebar-lebar. Mukanya menjilati tubuh saya mencium bibir saya atau menghisap buah dada saya dari belakang. Dia sambil bergoyang-goyang dari bawah.
Belum selesai tiba-tiba pintu kamar terbuka dan dua orang temannya yang juga pribumi masuk. Saya pikir mereka mau menggilir saya jadi yang ini harus segera diselesaikan. Biar saya tidak kenal mereka ini orangnya baik-baik. Saya tidak disakiti dan mereka tidak pernah berkata-kata yang merendahkan. Badan pasangan saya sekarang telentang dan kedua kaki saya tumpukan ke ranjang. Jadi pinggul saya bebas bergerak ke depan belakan. Kadang saya putar juga. Setelah itu badan saya miringkan ke belakang dan tangan menumpu di samping. Kemudian saya goyang atas bawah. Kedua temannya teman pacar saya yang sudah telanjang itu kelihatan puas sekali menikmati pemandangan tubuh dan gerakan saya. Yang panggilannya Run mulai meraba raba dada perut dan punggung saya. Yang satunya lagi berusaha memasukkan miliknya ke mulut saya. Untuk itu saya merubah posisi condong ke depan dan berjongkok. Tangan menumpu ke kaki pasangan saya di bawah. Dengan posisi ini pinggul saya menjadi terbebas sehingga memungkinkan gerakan naik turun yang amat kencang. Yang di depan naik ke ranjang dan kepunyaannya saya kulum. Dia membantu dengan gerakan pinggulnya juga.
Tak lama kemudian Manol keluar di dalam. Tapi karena ke atas ya keluar lagi ke bawah. Si Run menggantikan tempatnya dan menyetubuhi saya dari belakang dengan posisi merangkak sambil berpegangan pantat saya. Temannya segera turun dari ranjang dan berdiri di muka ranjang. Saya lanjutkan menghisap kepunyaannya. Kali ini saya tidak perlu bergoyang karena si Run yang maju mundur. Temannya yang sedang saya kulum juga tidak perlu bergoyang lagi karena tinggal menikmati gerakan kepala saya yang ke depan belakang. Tangannya ke mana mana terutama buah dada dan pantat saya berebut dengan si Run. Si Run keluar di dalam. Temannya juga keluar yang segera saya minum. Setelah mereka menarik kedua barang mereka dari tubuh saya pintu terbuka. Manol dan pacar saya masuk. Pacar saya ternyata sudah datang dari luar kota tapi dari tadi mengintip dari luar.
Sambil membuka pakainnya saya disuruh telentang diranjang oleh pacar saya dan segera disetubuhi dengan posisi berdiri dan tangan memegangi kedua kaki saya lebar lebar. Gerakannya kasar dan kencang sampai badan dan buah dada saya bergoyang goyang. Si Nur memutar mutar kelentit saya. Yang dua lagi menghisap buah dada saya kiri dan kanan. Tangan tangan mereka menggerayangi seluruh tubuh saya. Pacar saya mengubah ubah posisi barang dia di dalam kepunyaan saya untuk mencari cari titik paling peka yang dia mestinya sudah hapal. Diperlakukan begini oleh empat orang saya keluar banyak yang belum pernah sebelumnya sampai membasahi sprei dan lantai. Tak lama kemudian pacar saya keluar di dalam dan rebah di samping saya. Yang lain juga istirahat. Badan saya amat capek karena ini pertama kali disetubuhi empat orang. Tapi rasanya teramat puas dan sama sekali tidak menyesal. Sejak itu saya sering disetubuhi oleh pacar dan ketiga temannya ini beramai ramai atau digilir sambil ditonton.
TAMAT...



RIMA PELAJAR SMP.


Aku seorang pelajar SMP kelas II, namaku Rima. Kata orang aku cantik, kulitku kuning, hidungku bangir, sepintas aku mirip Indo. Tinggiku 160 cm, ukuran Bhku 34, cukup besar untuk seorang gadis seusiaku. Aku punya pacar, Dino namanya. Dia kakak kelasku, kami sering ketemu di sekolah. Dino seorang siswa yang biasa-biasa saja, dia tidak menonjol di sekolahku. Prestasibelajarnyapun biasa saja. Aku tertarik karena dia baik padaku. Entah kebaikan yang tulus atau memang ada maunya. Dia juga mencoba mendekatiku. Di sekolah, aku tergolong populer. Banyak siswa cowok mencari perhatian padaku. Tapi entah mengapa aku memilih Dino. Singkatnya, aku pacaran dengan Dino. Banyak teman-teman cewekku menyayangkannya, padahal masih ada si Anto yang bapaknya pejabat, Si Danu yang juara kelas, Si Andi yang jago basket, dan lainnya. Entah mengapa aku tidak menaruh perhatian pada mereka-mereka itu.Aku dan Dino telah berjalan kurang lebih 6 bulan. Pacaran kami sembunyi-sembunyi, ya karena kami masih SMP jadi kami masih takut untuk pacaran secara terang-terangan. Orang tuaku sebenarnya melarangku untuk berpacaran, masih kecil katanya. Tetapi apabila cinta telah melekat, apapun jadi nikmat.
Hari Sabtu sepulang sekolah aku janjian sama Dino. Aku mau nemanin dia ke rumah temannya. Aku bilang ke orang tua bahwa hari Sabtu aku pulang telat karena ada les tambahan. Aku berbohong. Di tasku. telah kusiapkan kaos dan celana panjang dari rumah. Sepulang sekolah, aku ke wc dan mengganti seragamku dengan baju yang kubawa dari rumah. Dinopun begitu. Dari sekolah kami yang berada di perbatasan Jakarta Timur dan Selatan, kami naik bis kearah Cipinang, Jakarta Timur, rumah teman Dino. Sesampai disana, aku diperkenalkan dengan teman Dino, Agus namanya. Rumahnya sepi, karena orang tua Agus sedang ke luar kota. Agus juga bersama pacarnya, Anggi. Pembantunyapun pulang kampung, sesekali kakak Agus yang telah menikah, datang ke rumah sekalian menengok Agus dan membawakannya makanan. Kakaknya hari ini sudah datang tadi pagi dan akan datang lagi besok, demikian kataAgus. Jadi hanya kami berempat di rumah itu. Kami ngobrol bersama ngalor ngidul.
Tak lama kemudian, Agus dan Dino pergi ke dapur dan menyiapkan minuman untuk kami. Aku ngobrol dengan Anggi. Dari Anggi, aku tahu bahwa Agus telah berhubungan selama kurang lebih 1 tahun. Keduanya satu sekolah, juga di SMP hanya berlainan dengan sekolahku. 10 menit kemudian, Agus dan Dino kembali dengan membawa 4 gelas sirup dan dua toples makanan kecil. Setelah memberikan minuman dan makanan itu, Agus berdiri dan memutar VCD.Film baru katanya. Aku enggak ngerti, aku pikir film bioskop biasa. Agus menyilakan kami minum. Aku minum sirup yang diberikannya. 10 menit berlalu, kepalaku pusing sekali, bersamaan dengan itu ada rasa aneh menyelimuti tubuhku. Rasa..hangat merinding di tv tampak adegan seorang wanita bule yang sedang dientot oleh 2 laki-laki, satu negro dan satu lagi bule juga. Aku berniat untuk pulang, tetapi entah mengapa dorongan hatiku untuk tetap menyaksikan film itu. Mungkin karena aku baru pertama kali ini nonton blue film. Badanku makin enggak karuan rasanya kepalaku serasa berat dan ah rangsangan di badanku semakin menggila.Aku lihat Agus dan Anggi sudah saling melepaskan baju mereka telanjang bulat di hadapan aku dan Dino.Mereka saling berpelukan, berpagutan tampak Agus menciumi tetek Anggi yang mungil Agus lalu mengisep-isep pentilnya tampaknya keduanya sudah sering melakukannya. Mereka tampak tidak canggung lagi Anggi mengisep-isep peler Agus persis seperti kejadian di film blue itu. Anggi juga sepertinya telah terbiasa Kontol Agus bak permen, diisep, dikulum oleh Anggi Dino merapatkan tubuhnya kepadaku.
"Rim.kamu sayang aku enggak?"tanyanya padaku. "Eh..emang kenapa, Din ?"kataku kaget karena aku masih asyik menyaksikan Agus dan Anggi "Aku pengen kayak gitu."kata Agus sambil menunjuk pada Agus dan Anggi yang semakin hot. Tampak Agus mulai menindih Anggi, dan memasukkan batang kontolnya ke nonok Anggi. Dengan diikuti teriakan kecil Anggi, batang kontol itu masuk seluruhnya ke nonok Anggi. Gairahku melonjak-lonjak entah kenapa?Seluruh badanku merinding."Rima?"kata Dino lagi. "Eh enggak ah enggak mau malu."kataku. "Malu sama siapa?"kata Dino. Tangannya mulai merayapi dadaku. Kutepis pelan tangannya. "Malu sama Agus dan Anggi tuh "kataku. "Ah mereka aja cuek ayo dong Rima aku sudah enggak tahan nih "kata Dino. "Ah..jangan ah "kataku. Gairahku makin tidak keruan mendengar erangan dan rintihan Agus dan Anggi. Tak terasa tangan Dino mulai membuka kancing bajuku. Entah kenapa aku membiarkannya sehingga bajuku terbuka. Aku hanya mengenakan BH dan celanapanjang jeans. Adegan di TV makin hot tampak sekarang seorang wanita asia di entot tiga orang bule dua orang memasukkan kontolnya ke memek dan pantatnya sedangkan yang satunya kontolnya lagi diisep oleh si wanita. Keempatnya terlihat sedang merasakan kenikmatan Tangan Dino mulai merayapi dan meremas-remas buah dadaku yang masih kencang dan belum pernah disentuh oleh siapapun. Aku menggelinjang, geli nikmat ah..baru pertama kali aku merasakan ini."Buka Bhnya, ya sayang "pinta Dino. Aku mengangguk, aku jadi inginmerasakan lebih nikmat lagi Dengan cekatan Dino membuka Bhku.. aku sekarang benar-benar telanjang dada. Dino mengisepi pentilku memencet- memencet buah dadaku yang masih kenyal dan bagus "Tetekmu enak bener, sayang belum pernah ada yang pegang yaa"kata Dino sambil terus meremas tetekku dan mengisepi pentilku "Belum Din ahhh enak Din terus terus..jangan berhenti."kataku. Kenikmatan itu baru kali ini aku rasakan. Kulirik Agus dan Anggi, merekasekarang bermain doggy style. Anggi berposisi nungging dan Agus menusuknya dari belakang terdengar erangan dan eluhan mereka Gairahku makin menggila "Buka celanamu ya sayang aku udah pengen nih "pinta Dino. "Jangan Din takut."kataku. "Takut apa sayang?"kata Dino. "Takut hamil "kataku. "Enggak Din, aku nanti keluarnya di luar memekmu sayang kalo hamilpun aku akan tanggung jawab, percayalah "katanya.
Aku diam saja Dino mulai membuka ristleting celanaku, aku diamkan saja.tak lama kemudian, dia memerosotkan celanaku tampak memekku yang menggumpal dengan jembut yang lumayan tebal. Dino pun memerosotkan celana dalamku Aku benar- benar polos bugil. Dinopun membukaseluruh bajunya, kami berdua telanjang bulat.Tangan Dino tetap meremas- remas tetekku Kulirik Agus dan Anggi, eh mereka bersodomi Anggi sudah biasa bersodomi rupanya kulihat kontol Agus maju mundur di pantat Anggi sedangkan tangan kiri Anggi mengucek-ucek memeknya sendiri yang sudah basah Erangan mereka terdengar makin sering .Dino terus mengerjaiku, tangannya mulai merayapi jembutku. Salah satu jarinya dimasukkan ke nonokku"Ah..sakit, pelan-pelan, Din.."teriakku ketika jari itu memasuki nonokku. Dino agak sedikit mengeluarkan jari itu dan bermain di bibir kemaluanku tak lama kemudian nonokku basah. "Din, isep dong punyaku "pinta Dino sambil menyodorkan kontolnya ke mukaku. "Ah..enggak ah "kataku menolak. "Jijik ya? Punyaku bersih kok ayo dong Anggi saja berani tuh "pinta Dino memelas.
Dengan ragu aku pegang kontol Dino. Baru sekali ini aku memegang punya laki-laki. Ternyata liat dan keras. Kontol Dino sudah berdiri tegang rupanya. "Ayo dong Rima sayang "pinta Dino lagi. Dengan ragu kumasukkan kontol itu ke mulutku, aku diamkan kontol itu sambil kurasa- rasa. Ih, kenyal "Hisap dong sayang seperti kamu makan permen "Dino mengajariku. Pelan-pelankuisap-isap, kujilati bolong kontol itu dengan lidahku lama kelamaan aku merasa senang mengisapnya kuisep keras- keras..kusedot-sedot, kujilati.kumaju mundurkan kontol itu di dalam mulutku terdengar berulang kali erangan Dino. "Ah ah.uuuhhh enak sayang teruskan.." erang Dino. Tangan Dino terus mengucek-ucek nonokku. Sudah tidak sakit lagi sekarang, mungkinsudah basah Aku jadi senang mengisap kontol Dino terus kulomoh kuisap..kujilati kusedot- sedot ih..enak juga, pikirku Tiba-tiba Dino menarik kontolnya dan mengarahkannya ke nonokku Aku pasrah, dimasukkannya kontolnya ternyata meleset, Dino melumuri tangannya dengan ludahnya kemudian tangannya itu diusapkan ke kontolnya dan mencoba lagi memasukkan kontolnya ke liang nonokku, ketika kepalanya masuk ke nonokku, aku berteriak"Aduuh sakit Din pelan-pelan dong " Gairah semakin meninggi.aku ingin merasakan kenikmatan lebih.Dino melesakkan kontolnya ke nonokku pelan kurasakan sesak nonokku ketika kepala kontol itu masuk ke dalamnya Dino lagi menghentakkan kontolnya sehingga amblas semuanya ke dalam nonokku."Ahhh perih Din "kataku. Dino diam sebentar memberikan waktu kepadaku untuk menenangkan diri. "Tenang Din, sebentar lagi kamu akan terbiasa kok "katanya. Pelan- pelan Dino mengocokkontolnya di nonokku. Masih terasa perih sedikit kocokkan Dino semakin kencang Aneh, perih itu sudah tidak terasa lagi, yang ada hanya rasa nikmat nikmat sekali "Terus Din Terus ahhhh ah.enak."kataku. Sempat kulirik Agus dan Anggi masih terus bersodomi. Gimana rasanya disodomi ya, pikirku Agus semakin menggencarkan kocokkanyya Aku semakin menggelinjang.ah ternyata ngentot itu nikmat.surga dunia coba dari dulu.. kataku dalam hati."Din ah.ah.aku aku."entah apa yang aku ingin ucapkan. Ada sesuatu yang ingin kukeluarkan dari nonokku entah apa "Keluarkan saja sayang kamu mau keluar."kata Dino. "Ahh iya Din aku mau keluar.."tak lama kemudian terasa cairan hangat dari nonokku.
Dino terus mengocok kontolnya kuat juga pacarku ini, pikirku. "Satu nol, sayang"kata Dino tersenyum. Dino mencopot kontolnya, aku sedikit kecewa "Kenapa dicopot Din.."tanyaku. "Kita coba doggy style, sayang "jawabnya sambil membimbingku berposisi seperti anjing. Dino menusukan kontolnya lagi sekarang badanku terguncang- guncang keras terdengar erangankeras dari Anggi dan Agus, mereka ternyata telah mencapai puncaknya kulihat peluh bercucuran dari kedua tubuh mereka, dan akhirnya mereka terkapar kenikmatan tampak wajah puas dari mereka berdua Aku sudah hampir tiga kali keluar Dino tampak belum apa- apa dia terus mengocok kontolnya di memekku. Sudah hampir ¾ jam aku dientot Dino, tapi tampaknya Dino belum menunjukkan akan selesai. Kuat juga aku lemes sekali lalu Dino mencopot lagi kontolnya dan mengambil baby oil yang tersedia dekat kakinya. Aku ingat baby oil itudipakai untuk melumuri pantat Anggi ketika mau disodomi.eh apakah aku mau disodomi Dino? "Mau ngapain Din "tanyaku penasaran."Seperti Anggi dan Agus lakukan, Rima aku ingin menyodomimu sayang "jawabnya. Sebenarnya aku takut, tapi terdorong rasa gairahku yang melonjak-lonjak dan keingin tahuanku rasanya disodomi, maka aku mendiamkannya ketika Dino mulai mengolesi lubang pantatku dengan baby oil. Tak lama kemudian, kontol Dino yang masih keras itu diarahkan ke pantatku meleset dicoba lagi kepala kontol Dino tampak mulai merayapi lubang pantatku "Aduuuh sakit Din "kataku ketika kontol itu mulai masuk pantatku. "Tenang sayang nanti juga enggak sakit "jawab Dino sambil melesakkan bagian kontolnya kepalanya sudah seluruhnya masuk ke pantatku "Aduuuhh sakiiiitt "kataku lagi. "Tenang Rim, nanti enak deh..aku jadi ketagihan sekarang "kata Anggi sambil mengelus rambutku dan menenangkanku. "Kamu sudah sering disodomi, Nggi?"tanyaku. "Wah bukan sering lagi hampir tiap hari kadang aku yang minta abis enak sih udah tenang saja ayo Dino coba lagi nanti pacarmu pasti ketagihan ayo.."kata Anggi sambil menyuruh Dino mencoba lagi.
Dino mendesakkan lagi kontolnya sehingga seluruhnya amblas ke pantatku. Terasa perih di pantatku."Tuuh kan sudah masuk tuh enak kan nanti pantatmu juga terbiasa kok kayak pantatku ini enak kan jadi enggak ada hari libur, kalo lagi mens-pun tetap bisa dientot hi hihi "kata Anggi. Aku diam saja. Ternyata sakit kalo disodomi.Dino mulai mengocok kontolnya di pantatku. "Pelan-pelan, Din masih sakit "pintaku pada Dino. "Iya sayang enak nih sempit"katanya. Anggi ke belakang pantatku dan mengucek- ucek nonokku dengan tangannya aku semakin menggelinjang nikmat "Anggi ah.enak "kataku. "Ayo Din, kocok terus, biar aku mengucek nonoknya, biar rasa sakit itu bercampur rasa nikmat"kata Anggi pada Dino. Benarsekarang rasa sakit itu tidak muncul lagi hanya nikmat."Hai sayang ini ada lobang nganggur mau pake? Boleh kan Dino? Lubang yang satu ini dipake pacarku Agus "kata Anggi. "Tanya Rima saja deh, aku lagi asyik nih"jawab Agus sambil terus mengocok kontolnya di pantatku. "Gimana Rima? Bolehkan? Enak lo di dobelin aku sering kok "pinta Anggi. "Ah..jangan deh "kataku."Sudahlah Rima, kasih saja aku rela kok"kata Dino. Tiba-tiba Agus merayap di bawahku dan menciumi tetekku. Kontolnya dipegang oleh Anggi dan diarahkan ke nonokku. Dengan sekali hentakan, kontol itu masuk ke nonokku. "Jaang "kataku hendak berteriak jangan tetapi terlambat, kontol itu sudah masuk ke nonokku. Jadilah aku dientot dan disodomi. ½ jam Agus dan Dino mengocok kontolku. Aku lemes sekali baru sekali dientot sudah diduain tanganku sudah tidak kuat menopang badanku. Kakiku lemes sekali. Kenikmatan itu sendiri tidak adaduanya.aku sebenarnya jadi senang dientot berdua begini tapi mungkin kali ini kurang siap.
Aku keluar 2 kali sebelum Agus mencopot kontolnya dan memasukkan kontolnya ke mulut Anggi. Anggi menghirup peju yang keluar dari kontol Agus dengan nikmat. Kemudian Dino melakukan hal yang sama, tadinya aku ragu untuk menghirupnya, tapi lagi-lagi rasa penarasan pada diriku membuatku ingin rasanya menikmati pejunya Dino. Dino memuntahkan pejunya dimulutku akupun menelannya. Ah..rasanya asin dan agak amis setelah kontolnya bersih, Dino mencopot kontolnya dan menciumku yang sudah KO di kasur. "Terima kasih sayang aku puas dan sayang sama kamu "katanya lembut. Aku diam saja sambil merasakan kenikmatan yang baru pertama kali aku rasakan. Badanku lemes sekali Kulihat di seprai ada bercak merah..darah keperawananku dan mungkin bercampur dengan sedikit darah dari pantatku yang mungkin juga sobek karena dirasuki kontol Dino. Aku mencoba duduk, ah masih terasa sakit di kedua lubangku itu, lalu aku menangis di pelukan Dino."Din, aku sudah enggak perawan lagi sekarang jangan tinggalkan aku yaa."kataku pada Dino. Kulihat Anggi dan Agus sudah tidur berpelukan dalam keadaan telanjang bulat.
"Iya sayang aku makin cinta sama kamu aku janji enggak akan meninggalkanmu tapi kamu harus janji yaa "katanya. "Bener Din? Kamu enggak ninggalin aku? Tapi janji apa ?"kataku balik bertanya. "Janji, kita akan mengulangi ini lagi aku bener-bener ketagihan sekarang sama nonokmu dan juga pantatmu, sayang "kata Dino sambil mengelus rambutku. Aku diam saja, aku juga ingin lagi..aku juga ketagihan kataku dalam hati. "Janji ya sayang "katanya lagi mendesakku. Aku hanya mengangguk. "Sudah jangan nangis sekarang kamu mau langsung pulang atau mau istirahat dulu?"tawar Dino. Aku pilih istirahat dulu lalu akupun tertidur berpelukan dengan Dino. Hari ini baru pertama kali aku berkenalan dengan sex. Ternyata enak dan nikmat.
TAMAT...


NEXT CERITAXXX
NEXT VIDEOXXX
NEXT PHOTOXXX